Tri menjelaskan, hal itu terjadi karena orang yang gula darahnya tinggi, daya tahan tubuhnya rendah sehingga tak mampu membunuh kuman atau bakteri. Akibatnya, keputihan karena bakteri itu terus terjadi.
"Kalau kencing manis, sel pertahanan tubuhnya atau leukositnya, kemampuan membunuh kuman berkurang. Makanya dia kena kuman enggak sembuh-sembuh," ungkap Tri.
Dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tersebut mengatakan, gejala keputihan yang merujuk pada diabetes sering kali tak disadari oleh perempuan.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Inilah Peran Penting Perempuan yang Tidak Boleh Tertinggal
Tanda lain yang sering tak disadari adalah masalah gigi, seperti gusi sering berdarah. "Bisa terjadi jika gula darahnya selalu enggak terkontrol," kata Tri soal masalah keputihan gejala penyakit diabetes.
Untuk itu, Tri mengimbau mereka yang memiliki faktor risiko tersebut untuk mengecek gula darah.
Jika hasilnya menunjukkan kadar gula darah tinggi dan masuk dalam kelompok pre-diabetes atau sudah diabetes, rutinlah melakukan pengecekan gula darah dan menjaga pola makan serta olahraga teratur. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR