Ia diundang ke beberapa acara untuk membagikan pengalamannya sebagai pengungsi, perlakuan diskriminasi, dan kekerasan. Najwa menggunakan kata-katanya untuk mendorong orang lain untuk membangun rumah di dalam diri mereka sendiri; untuk hidup, cinta, dan berkarya tanpa rasa takut.
Mind Platter akhirnya diterbitkan secara massal pada 2018 hingga menjadi best seller di Amazon. Kesuksesan bersama karya perdananya itu membuat Najwa menjadi semakin mencintai kata-kata.
Karya keduanya, The Nectar of Pain terbit di tahun yang sama. Satu tahun kemudian karya ketiganya menyusul terbit berjudul Sparks of Phoenix. Ketiga karyanya itu kini sudah terjual lebih dari 250 ribu kopi di seluruh dunia.
Baca Juga: Cherly Juno Blak-blakan Bilang Lahiran Sesar Taruhan Nyawa Gegara Dicibir Netizen
Pada tahun 2019, Mind Platter diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Grasindo. Dalam waktu yang tak lama, buku ini sudah cetak ulang dengan label best seller.
Selain di Kanada dan Timur-Tengah, Najwa juga populer di Indonesia. Itulah salah satu sebab mengapa karya-karyanya juga dinantikan di Indonesia.
Baca Juga: Punya Suami Tajir, Tak Disangka Sarwendah Masih Nyuci Baju Pakai Tangan
“Jangan pernah ragu bahwa senyummu mungkin mencerahkan hari seseorang tanpa kausadari. Jadi, sering-seringlah tersenyum. Bersyukur lebih sering dan kau akan seperti sinar matahari di hati yang paling gelap.”
Setelah menerjemahkan Mind Platter, dalam waktu dekat Penerbit Grasindo juga akan menerbitkan terjemahan karya kedua Najwa berjudul The Nectar of Pain.
Pembaca setia Najwa Zebian bisa mendapatkan karya-karya Najwa Zebian berbahasa Indonesia di seluruh channel penjualan Gramedia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Widyastuti
Penulis | : | Redaksi NOVA |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR