Meskipun jarang terjadi, chiropractic bisa saja berisiko menyebabkan stroke, terjepitnya saraf, atau masalah pada lempengan tulang (herniated disk).
Maka itu, jika kita ingin terapi chiropractic pastikan bahwa terapisnya sudah memiliki sertifikasi profesional.
Pastikan juga kondisi tubuh kita boleh mengikuti terapi.
Baca Juga: Benarkah Terlalu Banyak Minum Kopi Bahaya Sebabkan Risiko Demensia?
Pasalnya, tidak semua orang boleh melakukan terapi chiropractic ini, lho.
Selain orang dengan tulang retak atau patah, orang dengan osteoporosis parah, punya risiko stroke, kelainan tulang, mati rasa, dan kanker tulang belakang tidak disarankan melakukan terapi ini.
Untuk itu, lebih baik jika kita berkonsultasi ke dokter terlebih dulu sebelum memilih chiropractic sebagai terapi alternatif.
Baca Juga: Benarkah Menaruh Kaki di Dasbor Mobil Berbahaya? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR