NOVA.id - Setiap investor pasti menginginkan investasi yang dilakukan berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan yang optimal.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi atau cara investasi yang tepat agar hal tersebut bisa terwujud.
Salah satu cara investasi yang perlu kita lakukan adalah melakukan diversifikasi investasi.
Diversifikasi investasi adalah strategi di mana kita tidak hanya berinvestasi di satu produk investasi, melainkan beberapa instrumen investasi.
Baca Juga: Ini 2 Manfaat Penting Diversifikasi Investasi, Investor Wajib Tahu!
Dihubungi oleh PARAPUAN beberapa waktu lalu, Ninet Dangirani, Certified Financial Planner, Qualified Wealth Planning dan Associate Estate Planning Practitioner menjelaskan maksud diversifikasi investasi ini.
"Diversifikasi itu adalah meletakkan investasi kita tidak fokus pada satu instrumen. Jadi kita alokasikannya itu ke beberapa instrumen yang kategorinya berbeda-beda. Tujuannya itu adalah meminimalkan risiko," jelasnya.
Nah, tentu saja diversifikasi investasi ini tidak bisa dilakukan asal-asalan. Kita enggak boleh asal pilih produk investasi.
Lebih lanjut, Ninet menyampaikan beberapa poin yang perlu kita perhatikan sebelum melakukan diversifikasi investasi ini. Apa saja?
Baca Juga: Bisa Jadi Cara Minimkan Risiko Investasi, Ketahui Soal Portofolio
1. Memilih instrumen investasi dari sektor yang berbeda
Sahabat NOVA, Ninet menyarankan kita untuk memilih instrumen investasi dari sektor yang berbeda.
Tujuannya untuk meminimalisir resiko jika satu sektor tersebut mengalami penurunan.
Baca Juga: Simak, Ini 3 Tips Investasi Emas Online Sebagai Diversifikasi Aset
"Jadi jenis dan macemnya itu berbeda-beda, semakin jauh korelasinya dari aset yang diinvestasikan itu semakin baik, jadi seperti properti, sama saham, sama emas.
"Atau kalau sama-sama saham, kita pilih, misalnya ada yang di telekomunikasi, ada yang di kesehatan. Kayak sekarang nih, banyak saham-saham yang lagi turun, yang naik daun yang medis.
"Jadi pilih sektor yang berbeda-beda," terang Ninet.
Baca Juga: Pintar Atur Uang dengan Diversifikasi Investasi, Caranya Gampang!
2. Jangan terlalu banyak
Seperti yang dijelaskan di atas tadi, diversifikasi investasi adalah membagi dana pada beberapa jenis instrumen investasi.
Nah, di sini tidak ada batasan seberapa banyak kita boleh memilih instrumen investasi.
Namun, saran Ninet, jangan terlalu banyak, Sahabat NOVA!
Baca Juga: 3 Tips Melakukan Investasi Emas Online untuk Manajemen Risiko
Alasannya, semakin banyak instrumen investasi yang kita pilih, semakin banyak juga uang kita harus dibagi-bagi.
Kalau begitu, keuntungan yang kita terima juga tidak akan maksimal.
"Banyaknya berapa? Saran saya sih jangan terlalu banyak, karena kitakan harus melakukan korelasi. Kalau terlalu banyak, itu akan membuat uang yang dipisah-pisahin semakin sedikit, jadi keuntunganya enggak terasa," jelasnya.
Baca Juga: Investasi Jangka Panjang, Citra Scholastika Jajal Bisnis Kos-kosan
Lihat postingan ini di Instagram
3. Konsultasi dengan ahli atau pakar
Sahabat NOVA, untuk melakukan diversifikasi investasi, kita disarankan untuk berkonsultasi atau menggunakan jasa profesional.
Hal ini penting kita pertimbangkan untuk meminimalisir risiko, terlebih jika kita masih belum memahami benar instrumen investasi yang dipilih.
"Milih sendiri boleh sih, tapi kalau milih sendiri dan enggak ngerti berarti ya cuma asal. Kalau kita kerjain sendiri, selama kita bisa memantau, no problem (enggak masalah). Tapi kalau kita enggak ngerti, kita bisa salah langkah."
Baca Juga: Tak Perlu Takut Main Saham, Cukup Ikuti Cara Investasi Ini
"Kalau kita mau lakukan sendiri, pastikan kita sudah memahami instrumen yang mau kita coba ini," tegas Ninet.
Nah, itu dia hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum diversifikasi investasi.
Semoga ilmu ini dapat bermanfaat ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Ini 3 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Diversifikasi Investasi
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR