Duta GenRe Indonesia Putra 2021 Fiqih Aghniyan Hidayat menyebutkan, berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada 2020, terdapat lebih dari 64 ribu pengajuan dispensasi pernikahan anak bawah umur.
“Sebabnya, mungkin karena di masa pandemi anak tidak ke sekolah jadi akhirnya memilih menikah, serta adanya faktor ekonomi keluarga.
Selain itu, karena terjadi kehamilan tidak diinginkan, di mana pola asuh keluarga kurang berjalan baik di masa pandemi ini,” jelas Fiqih.
Guna menekan lonjakan pernikahan dini tersebut, terdapat beberapa strategi preventif yang dijalankan oleh Duta GenRe bekerja sama dengan berbagai pihak.
Di antaranya, memberikan pendampingan sebagai konselor sebaya, memberikan bantuan logistik supaya meringankan beban keluarga terdampak, serta Gerakan Kembali Ke Meja Makan untuk membangun kembali pola asuh yang baik dan komunikasi keluarga.
Baca Juga: 3 Treatment untuk Menghilangkan Flek Hitam di Wajah dari dr Richard Lee
Ia juga menjelaskan, BKKBN melalui Duta Genre melaksanakan Program #2125, berupa edukasi usia ideal minimum pernikahan adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria, dalam rangka
meminimalisasi terjadinya pernikahan dini.
“Bersama remaja Indonesia, kami menjadi pelopor remaja yang terencana dan bisa mempersiapkan pernikahan dengan 2125,” tandas Fiqih.
Untuk sebuah pernikahan, perencanaan dan persiapan memang mutlak diperlukan, termasuk dari sisi psikologis pasangan dan pertimbangan finansial.
Psikolog Inez Kristanti menegaskan, “Punya anak dan berkeluarga itu butuh kesiapan psikologis dan sebaiknya direncanakan dengan matang.
Pasangan yang siap secara psikologis akan membantu mereka jadi orang tua yang baik, bisa mendidik dengan benar, lebih bahagia. Setelah menikah, pasangan harus bisa menjadi satu tim dan tidak bersaing," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Cara Zodiak Mengatur Keuangan, Cancer Paling Jago Investasi!
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR