NOVA.id - Sebagai investor pemula, pertanyaan seperti bagaimana cara investasi di pasar modal mungkin ada di benak Sahabat NOVA.
Sebelumnya, Sahabat NOVA perlu tahu dulu pengertian pasar modal.
Dikutip dari Kompas.com, pasar modal adalah tempat bertemunya dua pihak, yakni perusahaan emiten dan pemerintah yang mencari pendanaan, serta pemilik dana atau investor untuk berinvestasi.
Baca Juga: Cara Aman Investasi di Pasar Modal Saat Pandemi ala Lo Kheng Hong
Sementara berdasarkan laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang atau lebih dari satu tahun, seperti saham, surat utang (obligasi), reksa dana, dan beragam instrumen turunan dari efek atau surat berharga.
Nah, produk pasar modal itu seacar umum dibagi menjadi dua, yaitu pasar modal dengan cara investasi langsung dan tidak langsung.
Pasar modal dengan cara investasi langsung yaitu saham dan obligasi. Sementara yang tidak langsung yaitu melalui reksa dana.
Baca Juga: 3 Cara Investasi di Pasar Modal untuk Pemula, Bisa Kaya Sambil Rebahan
Sebelum mengetahui bagaimana cara investasi di pasar modal, berikut ini penjelasan produk pasar modal dengan karakteristik investasi langsung, dikutip dari Kompas.com.
1. Saham
Saham adalah bukti penyertaan atau kepemilikan suatu perusahaan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham dari sebuah emiten perusahaan.
Baca Juga: Tak Perlu Takut, Ini 5 Cara Aman Investasi Saham untuk Pemula
2. Saham Syariah
Pada produk ini, saham yang bidang usahanya memnuhi prinsip syariah.
Ada beberapa poin yang masuk ke dalam prinsip syariah.
Pertama, perusahaan yang bidang usahanya tidak bertentangan dengan prisnip syariah seperti perusahaan rokok, minuman keras, serta perbankan yang menganut riba dan perjudian.
Poin berikutnya adalah perusahaan yang tingkat utangnya tidak berlebihan dengan debt to equity ratio maksimal 82 persen atau debut ratio maksimal 45 persen.
Selain itu, perusahaan yang memiliki pendapatan yang tidak memenuhi kaidah syariah seperti bunga bank, namun pendapatan tersebut
Baca Juga: Cara Investasi OVO Invest untuk Reksa Dana Syariah, Ini Keuntungannya
3. Obligasi
Obligasi adalah efek berbasis surat utang.
Dengan obligasi, untung yang kita dapatkan bersifat tetap selama jangka waktu jatuh temponya.
Diketahui, obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan serta diterbitkan oleh pemerintah.
4. Sukuk
Ada dua jenis sukuk alias obligasi syariah, yakni Sukuk ijarah dan Sukuk mudharabah.
Sukuk ijarah menggunakan sistem sewa dan memberikan imbal hasil tetap.
Sementara Sukuk mudharabah menggunakan sistem bagi hasil dan memberikan imbal hasil tidak tetap.
Baca Juga: Kenali Cara Investasi Obligasi yang Benar, Ini Keuntungan yang Didapat
5. Efek Derivatif
Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek “utama” maupun turunan selanjutnya.
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets.
Baca Juga: Cara Investasi Saham Online Lewat Ponsel, Ikuti Langkah Ini!
View this post on Instagram
Sementara itu, berikut ini penjelasan produk pasar modal dengan karakteristik investasi tidak langsung. Hal ini perlu diketahui sebelum mengetahui bagaimana cara investasi di pasar modal.
Reksa dana
Reksa dana bisa dibagi menjadi dua, yakni reksa dana konvesional dan reksa dana tidak konvensional.
Kemudian, ada empat macam reksa dana konvensional, berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Online di Tanamduit, Ini Langkah Jual Belinya
- Reksa dana pasar uang, kebijakan investasinya 100 persen ditempatkan di instrumen pasar uang, surat berharga yang jatuh temponya kurang dari setahun.
- Reksa dana pendapatan tetap, kebijakan investasinya minimal 80 persen ditempatkan pada instrumen obligasi.
- Reksa dana campuran, kebijakan investasinya maskimal 79 persen pada instrumen saham, obligasi, dan pasar uang.
- Reksa dana saham, kebijakan investasinya minimal 80 persen ditempatkan pada instrumen saham.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR