Durian disebut Raja Buah yang berbentuk bulat dengan kulit yang keras dan runcing menyerupai duri.
Namun di balik itu memiliki isi yang lembut dan manis. Bentuk durian itulah yang sejalan dengan inspirasi punk dan filosofi bahwa koleksi ini mewakili harapan pandemi akan berakhir semanis durian yang matang.
Dengan tujuan untuk masa depan mode yang lebih baik dan mendukung gerakan global sustainable fashion.
Baca Juga: Murah dan Praktis, Berbelanja Hijab Sekaligus Bersedekah Kini Bisa Dilakukan di Online Shop
JYK berkomitmen menggunakan kain alami yang berkelanjutan seperti sutra mentah, sutra organza, katun, dan kulit vegan yang terbuat dari limbah kopi dan sayuran.
Begitu pula dengan batik yang digunakan terbuat dari bahan katun dan sutra dengan teknik pewarnaan ramah lingkungan, menggunakan buah pinang, limbah jengkol, dan daun mangga.
Sejak menciptakan Batik Durian Lubuklinggau pada tahun 2013, Rina Prana selaku Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Lubuklinggau berkomitmen melakukan pengembangan motif dan warna batiknya, termasuk mempromosikan ke tingkat nasional dan internasional.
Baca Juga: Terkenal dengan Loose Fashion, Brand Lokal Nona Luncurkan Koleksi Baru
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR