NOVA.id – Undernutrition atau kekurangan nutrisi adalah masalah umum secara global yang dapat memberi dampak kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Termasuk di Indonesia di mana lebih dari 1 dari setiap 4 anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi.
Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak seperti berat badan kurang atau underweight, tengkes atau stunting, wasting atau berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, serta defisiensi mikronutrisi.
Jika tidak segera ditangani pada usia dini, kondisi ini dapat membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.
Baca Juga: Mari Penuhi Nutrisi Anak untuk Cegah Stunting, Ini Penjelasan Ahlinya
Oleh sebab itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.
Dokter Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Dr. dr. Lanny C. Gultom, Sp.A(K) mengatakan, “Kekurangan nutrisi dapat terjadi di semua anak, bagaimanapun kondisi sosioekonomi dan geografi mereka.”
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anak mereka.
Situasi pandemi saat ini juga telah membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala di fasilitas kesehatan lebih terbatas bagi para orangtua.
Baca Juga: Ini 8 Mitos Soal Nutrisi yang Sering Dipercaya Masyarakat Asia Pasifik
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR