“Kami memahami banyak orang tua yang masih khawatir, namun penting dinngat bahwa PHBS dan CTPS harus jadi norma baru yang terus kita terapkan. Ini juga jadi modal utama untuk memulai pendidikan tatap muka, dan perlu diterapkan untuk setiap elemen mulai dari satuan pendidikan hingga masyarakat luas,” ungkapnya.
Kanya Ayu Paramastri, SpA, Dokter Spesialis Anak menjelaskan, “Berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu kondisi yang kerap dialami penyintas covid-19, termasuk anak-anak adalah sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, gangguan sensori, gangguan konsentrasi, dan penurunan kapasitas paru-paru.”
Kondisi ini dapat berpengaruh pada kemampuan kognitif dan konsentrasi pada anak. Upaya pencegahan, jadi solusi yang harus dilakukan termasuk penerapan hidup bersih sehat, juga rutin mencuci tangan dengan baik dan benar, selain menggunakan masker tentunya.
Baca Juga: Cuci Tangan Terlalu Sering Bikin Kulit Kering? Atasi dengan 4 Cara Mudah Ini
Urgensi penerapan pola hidup bersih sehat dan kebiasaan CTPS perlu ditanamkan sejak dini, agar dapat dibiasakan dan menjadi rutinitas kelak hingga dewasa.
Saskhya Aulia menjelaskan, “Pada dasarnya, anak mencontoh perilaku dan meniru apa yang mereka lihat.”
Orangtua perlu untuk memberikan pemahaman dan contoh langsung terkait penerapan PHBS dan cara CTPS yang baik dan benar.
Selain itu, pemanfaatan konten yang dekat dengan anak, dapat digunakan sebagai stimulus, dan diperkuat dengan pemberian ‘meaning’ pada aktivitas yang dilakukan.
Baca Juga: Tips untuk Hindari Keramaian di Restoran ala Trinity Saat Masa Pandemi
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR