Nova.id – Saat ini, menjaga serta merawat kulit tidak lagi terbatas gender. Apalagi, menurut data Global Burden of Disease (2013) permasalahan kulit tidak hanya menyerang perempuan, tapi juga laki-laki. Diketahui, permasalahan kulit juga menyumbang 1,79 persen beban penyakit secara global.
Adapun jenis-jenis permasalahan kulit tersebut adalah dermatitis, acne vulgaris (jerawat), urtikaria, psoriasis, serta permasalahan kulit yang disebabkan virus maupun jamur.
Penyebab permasalahan kulit pun tidak hanya faktor eksternal. Faktor genetik juga bisa memicu terjadinya berbagai permasalahan kulit.
Agar kesehatan kulit tetap terjaga, penting bagi setiap individu untuk mengetahui apa saja faktor genetik yang mungkin memengaruhi kondisi kulit. Begitu pun dengan kesehatan rambut, mengetahui kondisi rambut sejak dini dapat mencegah terjadinya berbagai keluhan di masa depan.
Baca Juga: Berita Terpopuler: Cara Menghilangkan Bau Ketiak Alami hingga Memebasmi Noda Hitam dengan Kopi
Menyadari pentingnya kesehatan kulit dan rambut, Prodia memiliki layanan pemeriksaan berbasis DNA, yakni Prodia Skin and Hair Genomics.
Berbeda dengan pemeriksaan rambut dan kulit konvensional yang harus dilakukan rutin, pemeriksaan Prodia Skin and Hair Genomics justru hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup.
Pemeriksaan juga bisa dilakukan sejak pasien berusia 18 tahun untuk deteksi dini permasalahan kulit dan rambut yang berpotensi memburuk di masa depan.
Melalui pemeriksaan tersebut, pasien dapat mengetahui kondisi kulit dan rambut secara menyeluruh. Hasil pemeriksaan nantinya akan dibagi ke dalam tiga chapter, yakni Skin, Hair, serta Skin and Hair.
Baca Juga: Enggan Sembarangan Soal Kesehatan, Krisdayanti Pilih Barang Ini Sebagai Penunjang
Pada chapter Skin, dokter akan memaparkan profil dan kondisi kulit, seperti risiko keparahan jerawat, kerutan, penurunan kolagen, sampai risiko penyakit atau alergi.
Setelah pemeriksaan selesai, pasien akan diajak untuk melihat kondisi pertumbuhan dan kekuatan rambut dalam chapter Hair. Dokter juga akan menjelaskan dengan detail apabila pasien memiliki risiko kebotakan atau kerontokan selama proses pemeriksaan.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR