Tahap pertama adalah fase pendekatan yang merupakan tahun pertama membangun hubungan.
Tahap ini biasanya diwarnai dengan cinta dan romatisme yang menggebu-gebu.
Tahap kedua, yaitu fase di mana hubungan mulai diwarnai oleh berbagai gangguan dan ketidakpuasan.
“Gangguan seperti tuntutan sekolah, pekerjaan, keluarga, keuangan, dan masalah lainnya dapat mengurangi kualitas berkomunikasi dan aktivitas memelihara hubungan,” ujar Amalia yang saat ini
berpraktik di RS Santo Borromeus dan RS Melinda 2 Bandung.
Memasuki tahap ketiga, kita mulai merenungkan arah dan tujuan hubungan, apakah lanjut atau tidak.
Baca Juga: 5 Hal yang Ternyata Bahaya hingga Bisa Bikin Pasangan Bercerai
Jika dilanjutkan, kita dan pasangan mulai melakukan penyesuian diri untuk melanjutkan relasi
jangka panjang.
Nah, rasa bosan biasanya mulai muncul saat hubungan mulai memasuki tahap kedua,
karena pasangan mulai rentan mengalami kebosanan atau kehilangan gairah.
Selain itu, kita atau pasangan juga merasa hambar, kurang bersemangat dan menikmati ketika menghabiskan waktu bersama, kualitas komunikasi berkurang, bahkan bisa sampai saling menghindar satu sama lain.
Baca Juga: Kapan Waktu Membuat Perjanjian Perkawinan, Apa Saja Syaratnya?
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR