NOVA.id - Belakangan ini cuaca panas esktrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Akibatnya, perubahan cuaca dari semula panas menjadi hujan kerap terjadi.
Tak hanya itu, rekor suhu panas juga tercatat di beberapa kota di Indonesia.
Mengenai hal ini, Kepala Sub koordinator Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani memberikan penjelasan.
Baca Juga: Heboh Soal Potensi Gempa dan Tsunami di Jawa Timur, Ini Kata BMKG
Ida mengatakan bahwa di Indonesia sedang mengalami kondisi suhu panas harian.
"Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu Matahari berada di sekitar ekuatorial."
"Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia selatan ekuator akan memasuki periode musim hujan," jelasnya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Gempa 6,7 Magnitudo Guncang Nias Barat, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Namun Ida membantah dugaan bahwa Indonesia mengalami gelombang panas atau heatwave.
Secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.
Menurut dia, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5,6 SR Guncang Jakarta dan Sekitarnya
Akan tetapi beberapa kota memang mencatatkan rekor suhu panas tertinggi.
Suhu tertinggi ini tercatat pada Senin, 25 Oktober 2021.
"Saat itu tercatat suhu maksimum berkisar antara 30.0-37.1 derajat Celsius dengan suhu maksimun 37.1 derajat Celsius tercatat di Surabaya dan 35.4 derajat Celsius di Sentani Papua," paparnya.
View this post on Instagram
Selain itu, Semarang mencatat suhu panas 34.4 sampai 34.6 derajat Celsius, Kalimantan 29 sampai 33 derajat Celsius dan Ciputat 35 derajat Celsius.
Meski begitu, Ida menyampaikan, besaran suhu yang tercatat masih tergolong normal.
"Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada kondisi normal, di mana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah," tandasnya.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,2 SR Guncang Majene, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR