Hal serupa juga disampaikan oleh Anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi, dr Falla Adinda. Dalam kesempatan yang sama, Falla menyampaikan bahwa ia percaya masyarakat memiliki awareness yang cukup tinggi soal situasi pandemi.
“Semakin tinggi jam terbang kita dalam pandemi, akan semakin baik pula kemampuan kita menilai situasi sekitar. Misalnya, kita tahu tempat yang berpotensi adanya penularan atau menilai kapan aman untuk membuka masker," ujarnya.
Dengan begitu, Fella berharap masyarakat lebih bijak dalam bermobilitas. Pasalnya, peningkatan mobilitas merupakan salah satu pemicu utama terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Bukan Lagi PCR, Antigen Kini Jadi Syarat Perjalanan Darat Jarak 250KM
Dari sisi pemerintah, cuti Natal dan Tahun Baru (Nataru) ditiadakan untuk mencegah lonjakan mobilitas masyarakat. Namun, peran masyarakat untuk mengikuti aturan yang ditetapkan juga diperlukan.
"Energi euforia akhir tahun bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih aman. Kita harus waspada bahwa pandemi masih ada, potensi kenaikan kasus selalu ada. Dibutuhkan kerja sama semua pihak, terutama mulai dari diri sendiri untuk mencegah penularan," ungkapnya.
Utamakan kesehatan mental
Beragam upaya untuk menjaga kesehatan fisik juga perlu didukung dengan kondisi mental yang sehat. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan tidak menganggap sepele kesehatan mental mereka.
Hal itu disampaikan oleh Co-founder dan Director Pijar Psikologi Regis Machdy. Bahkan, Regis menyebut, kasus gangguan kesehatan mental dan depresi meningkat 6 persen selama pandemi.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini 3 Cara Menghilangkan Bau Apek pada Pakaian
Beberapa alasan di balik munculnya gangguan kesehatan mental tersebut adalah kehilangan, baik itu pekerjaan, kerabat, dan kehidupan lama yang berubah total sejak pandemi.
"Karena itu, pihak kami berupaya memberikan edukasi dan ruang yang aman bagi masyarakat untuk berkonsultasi serta bercerita terkait kesehatan mental," ujarnya.
Regis juga menekankan pentingnya memiliki pola pikir optimistis bahwa setiap manusia menghadapi bermacam jenis cobaan. Setiap cobaan memiliki jalan keluar yang dapat menyelamatkan seseorang.
"Diharapkan, seluruh masyarakat saling bekerja sama berupaya menjaga kesehatan fisik, mental, dan terus saling mengingatkan," kata Regis.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR