NOVA.id - Sebagian orang menjadikan kerokan sebagai solusi untuk segala penyakit seperti masuk angin, pegal-pegal, dan flu.
Tak sedikit orang yang memang merasakan manfaatnya.
Namun, bahaya kerokan juga ada dan tak boleh diabaikan, lo!
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini 5 bahaya kerokan yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Masalah Perut Kembung, Bye-bye Kerokan!
1. Menyebabkan memar dan bengkak
Kerokan memungkinkan pembuluh darah kecil di bahwa permukaan kulit menjadi pecah.
Jika sudah begitu, kulit bisa menjadi memar dan merah.
Bahkan, bagi beberapa orang, kulit yang dikerok bisa muncul pembengkakan.
Meski begitu, pada umumnya memar dan bengkak ini akan hilang dengan sendirinya usai beberapa hari atau minggu.
Baca Juga: Ini Manfaat dan Efek Samping Kerokan untuk Kesehatan Tubuh Kita
2. Berisiko menimbulkan pendarahan
Kerokan juga bisa menyebabkan risiko pendarahan.
Pendarahan bisa terjadi jika tekanan yang diberikan ke kulit berlangsung berelbihan.
Hal itu bisa menyebabkan pembuluh kapiler pecah dan menghasilkan memar, serta pendarahan minor.
Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh Saat Menginjak 30 Tahun, Salah Satunya Otak Mengecil
3. Memicu penularan penyakit
Kerokan bisa membuat keluarnya darah dari permukaan kulit.
Hal itu pun bisa membuka peluang terjadinya infeksi yang menular lewat darah.
Kondisi ini bisa makin parah jika koin untuk kerokan tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.
Baca Juga: Bukan Penyakit Pencernaan Biasa, Ini Penyebab Kembung yang Patut Diwaspadai!
Lihat postingan ini di Instagram
4. Mengakibatkan nyeri
Tidak semua orang bisa menahan rasa nyeri saat melakukan kerokan.
Jika Sahabat NOVA tidak tahan dengan rasa sakit kerokan, lebih baik tidak memaksakan diri.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Menahan BAB yang Harus Diwaspadai!
5. Tidak semua orang cocok dikerok
Tidak semua orang cocok dengan jenis terapi ini.
Pasalnya, kerokan berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler.
Berikut ini beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak melakukan kerokan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR