NOVA.id - Salah satu kunci agar produk bisa tetap eksis di pasaran adalah dengan
menjaga kualitas dan juga melakukan inovasi.
Hal itulah yang dilakukan Arie K. Ramdhani bersama sang istri Dini Yuniawati, pemilik Marawa Handmade Fashion, salah satu produsen tas perempuan lokal asal Bandung.
Berdiri pada tahun 2017, awalnya Marawa memproduksi tas sulam yang 100 persen dibuat dengan tangan.
Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Level Makanan Kaki Lima jadi Restoran Kekinian, Dijamin Untung!
Kata Arie, saat itu pengerjaan dilakukan langsung oleh sang istri. Tak disangka, produknya langsung mendapatkan respons yang baik dari pasar.
Berdayakan Warga Sekitar
Meningkatnya permintaan, membuat Arie dan istri kewalahan. Akhirnya, keduanya pun memanggil warga sekitar untuk diajarkan menyulam.
“Dibantu sama ibu-ibu di sini dari mulai lima orang, kemudian dari situ ibuibu itu ngajarin lagi ke ibu-ibu lainnya. Jadi yang datang ke rumah koordinatornya, ke bawahnya banyak lagi,” kata Arie.
Baca Juga: Cari Tempat Usaha? Simak Tips Pengecekan Properti untuk Bisnis dari Ahli
Dengan bantuan ibu-ibu yang ada, Marawa akhirnya mampu memproduksi sampai dengan 100 buah tas sulam setiap bulannya.
Memasuki tahun 2018 permintaan semakin melonjak. Sayangnya, meski sudah memiliki banyak pengrajin, Marawa masih belum mampu menutupi permintaan pasar.
Soalnya, sebuah tas 100 persen sulam tangan, dibuat selama tiga hari.
Baca Juga: Rekomendasi Sepatu Lokal Warna Pastel yang Cocok Dipakai ke Berbagai Acara
“Akhirnya kita ambil jalan tengahnya, antara grafis dengan sulamnya. Jadi sulamnya bukan yang utama, lebih sebagai pemanis,” ujar Arie.
Mulai 2018 Marawa Fashion mulai mengombinasikan teknik sulam dengan teknik printing. Siapa sangka, konsep barunya itu malah menjadi ciri khas dari produk Marawa hingga saat ini. Bahkan, makin laku keras di pasaran.
Dalam produknya, Marawa menggunakan aneka bahan mulai kanvas, denim, hingga kulit
sintetis yang dipadu sulaman cantik.
Baca Juga: Tips Sukses Berbisnis ala Adorable Project yang Berawal dari Hobi
Semakin istimewa karena semua desainnya dibuat sendiri secara khusus dan dicetak
secara eksklusif untuk kemudian diaplikasikan teknik sulam pada tas lokal ini.
Pelayanan Nomor Satu
Hingga saat ini, setiap bulannya, Marawa bisa memproduksi 3.000 sampai 5.000 tas.
Untuk harganya bisa dibilang sangat terjangkau, mulai dari Rp90.000 sampai Rp220.000 untuk yang paling mahal.
Baca Juga: Stefani Masterchef Hadirkan Donat Premium dengan Harga Terjangkau
Namun jangan salah, soal kualitas Arie tidak mau main-main. Setiap produk Marawa dilengkapi kartu garansi yang berlaku selama satu tahun.
Tujuannya, jika terdapat cacat produksi atau rusak, prdouk bisa dikembalikan untuk diperbaiki.
“Karena kita produksinya benar-benar dijaga, jarang banget ada klaim juga. Sampai saat ini, alhamdulillah tas Marawa terkenal dengan kualitasnya,” pungkas Arie.
Baca Juga: Yuk! Meracik Jamu Sambil Berwisata Herbal di Omah Jamu Jeng Ratu
Tips Sukses Marawa
- Tidak menyerah
Ternyata Marawa sempat mengalami kegagalan di tahun 2015 dan 2016. Tak mau menyerah, Arie kembali mencoba untuk berbisnis dan hasilnya sangat sukses hingga hari ini.
- Memiliki Target Pasar
Produk Marawa tidak dibuat sembarangan. Sejak awal sudah menargetkan perempuan berusia 25 tahun dan ibu muda sebagai pasarnya.
Baca Juga: Desi Wahyuni, Sisa Uang Rp1 Juta Kini Sukses Miliki 15 Apotek
Kendati begitu, saat ini Marawa melebarkan sayapnya dengan membuat produk untuk remaja dan anak-anak.
- Inovasi
Kewalahan dengan permintaan pasar, Mawara berinovasi dengan memadukan teknik sulam dan printing modern.
Baca Juga: Rekomendasi Produk Lokal untuk Rawat Tubuh Secara Menyeluruh
Wah keren, ya! Ternyata ada tas lokal unik, eksklusif, dan tak kalah kualitasnya.
Yuk, belanja #PilihLokalAja.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR