Para pengembang media sosial bisa dengan sengaja membuat sistem yang mendorong pengguna untuk terlena dan menyebarkan data rahasia mereka.
"Selain itu ada pendekatan dalam ilmu komunikasi yang namanya social engineering yaitu rekayasa yang membuat seseorang terlena, tak waspada dan bersedia mengungkap (data) dirinya, bahkan yang paling disembunyikan."
"Konsep ini juga kerap diaplikasikan oleh pihak tertentu di media digital," paparnya.
Baca Juga: Agar Data Aman dan Terproteksi Covid-19, Segera Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Pengguna media sosial harus mampu mengontrol interaksi mereka di sosial media agar tidak terjerumus dalam dua kondisi ini.
"Kedua siituasi itu adalah dorongan yang bisa menyebabkan pengguna media digital, mengalami over sharing bahkan mengungkap data pribadi yang harusnya tidak diberikan secara gegabah pada orang lain."
"Keduanya berbahaya bagi keamanan terhadap data pribadi seseorang."
"Orang dalam keadaan IOD akan mengalami kecanduan terhadap perangkat berbasis internet, terus menerus memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi informasi di media digital. Pada titik tertentu kewaspadaannya menurun, sehingga data apapun akan diberikan, demi tetap berlangsungnya interaksi di media digital," tandasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR