Asal tahu saja, sepanjang bulan Oktober hingga November tahun ini sudah ada data peningkatan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Seperti difteri, campak, rubella di masing-masing propinsi di Indonesia.
"Melalui program Little Ku ini, kami menghimbau agar para tenaga kesehatan yang menangani imunisasi di wilayahnya masing-masing dapat mengedukasi masyarakat untuk melakukan Imunisasi Kejar untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang berpotensi menjadi wabah di daerahnya akibat menurunnya cakupan imunisasi,” kata dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K)., Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Baca Juga: Helicopter Parenting, Sudah Berkeluarga Masih Diatur Orangtua
“Karena apabila cakupan imunisasi dasar menurun dibawah 60 persen saja sudah berpotensi membuat penyakit-penyakit menular itu kembali. Kami berharap dukungan semua pihak agar program ini berjalan dengan sesegera mungkin dan dengan baik supaya tidak terjadi peningkatan kasus penyakit menular pada anak-anak,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, IDAI juga akan mengeluarkan panduan Imunisasi Kejar agar semua pihak bisa paham bagaimana mengejar imunisasi yang tertinggal.
Selain itu, IDAI juga akan memiliki hotline IDAI khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tenaga kesehatan mengenai imunisasi dasar, Kejar, dan Covid.
Baca Juga: Mengenal Drone Parenting, Jenis Pola Asuh yang Banyak Dipakai Orang Tua Milenial
View this post on Instagram
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR