Protein yang sudah terurai itu akan saling menempel, sehingga virus atau bakteri bisa lumpuh.
“Namun masyarakat juga harus waspada akan kandungan senyawa alkohol yang terdapat pada hand sanitizer yang beredar,” lanjutnya.
Hindari produk yang mengandung metanol atau dikenal sebagai alkohol kayu, karena biasanya senyawa ini digunakan untuk pelarut cat sehingga bersifat iritatif terhadap kulit dan beracun.
FDA Amerika Serikat dan HSA Singapore telah menarik sejumlah produk hand sanitizer yang positif mengandung metanol dan dinilai bahaya apabila digunakan secara intens dalam kurun waktu panjang.
Baca Juga: Lebarkan Sayap di Masa Pandemi, OT Group Luncurkan Prima Protect Plus
Pastikan hand sanitizer yang dipilih mengandung setidaknya 60% etanol, sehingga efektivitas dalam melumpuhkan virus sekaligus tetap aman ketika terserap kulit.
Adi Prabowo Sonorukminto, Creative Director Klarens Indonesia, mengatakan, “Klarens adalah produk sanitizer multifungsi yang selalu berevolusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen terutama di masa pandemi ini.”
Klarens Anti Bacterial Sprist adalah pionir untuk konsep kemasan spray-mist yang diformulasikan dengan 73% etanol yang food grade, Castor Oil dan Vitamin E sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal, tidak membuat kulit kering meskipun sering digunakan, dapat digunakan untuk anak di atas 1 tahun, dan dapat digunakan untuk permukaan benda-benda sekitar juga.
Baca Juga: Rekomendasi Disinfektan dan Hand Sanitizer yang Bisa Bunuh Virus Corona
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR