NOVA.id – Dalam sebuah konstruksi bangunan termasuk di rumah kita, dak beton merupakan sebuah komponen yang penting.
Dak beton biasanya difungsikan sebagai pembatas antar lantai pada bangunan bertingkat, juga dapat difungsikan sebagai atap atau yang lebih dikenal dengan sebutan atap dak beton.
Dak beton belakangan ini cukup populer dan diminati sebagai atap karena sifatnya yang kokoh, mudah dibersihkan, mudah perawatannya dan dapat dijadikan area serbaguna.
Baca Juga: Cuma Modal Garam Dapur, Ini Cara Membasmi Kelabang di Dalam Rumah
Selain aspek fungsional, dak beton juga dapat menambah nilai estetika dari sebuah bangunan.
Pembentukan dak beton itu sendiri biasanya melalui proses pengecoran dengan unsur material yang berperan yaitu semen, pasir, kerikil, air, aditif beton serta bidang yang telah disiapkan dengan tulangan beton untuk memperkuat struktur bangunan.
Pembangunan rumah dengan atap beton bukan merupakan hal yang sulit dilakukan, namun tetap menjadi sebuah biaya investasi tempat tinggal bagi keluarga sehingga tetap perlu diperhatikan proses dan bahan-bahan pengecorannya.
Baca Juga: Panduan Feng Shui di Ruang Tamu agar Bawa Hoki dan Rezeki Berlimpah
Apabila proses pengecoran beton tersebut tidak dilakukan dengan sempurna maka dapat menyebabkan masalah di kemudian hari seperti beton keropos dan masalah yang kerap terjadi yaitu kebocoran.
Berikut beberapa penyebab dak beton bocor.
1. Pengecoran Beton yang Tidak Sempurna
Perbandingan campuran bahan yang tidak sesuai juga dapat membuat beton tidak sempurna.
Ada kalanya beton yang dicor bergumpal, daya alir yang kurang bagus sehingga beton tidak memenuhi seluruh bidang pengecoran.
Hal ini juga dapat menimbulkan rongga dalam coran bahkan berakibat beton keropos.
Untuk itu diperlukan aditif beton seperti Betonmix penggunaannya cukup 1% dari semen yang digunakan.
Baca Juga: Cara Membasmi Jamur di Rumah Ternyata Mudah, Pakai 4 Bahan Alami Ini
2. Hasil Coran yang Tidak Memenuhi Standar
Jangan ragu konsultasikan hal-hal teknis dengan arsitek, kontraktor, atau orang yang lebih paham bangunan karena standar beton tentunya cukup kompleks.
Salah satu contohnya yaitu ketebalan beton, disarankan ketebalan beton minimal sesuai standar adalah 12 cm atau dapat bergantung pada kebutuhan.
Baca Juga: Cara Menanam Alpukat Mentega Agar Cepat Berbuah, Ikuti 5 Tips Ampuh Ini
View this post on Instagram
3. Permukaan Beton yang Tidak Halus
Beton yang dihasilkan dengan pori-pori besar dan tidak halus lebih rawan menjadi celah air untuk masuk.
Selain pori-pori perlu diperhatikan juga ada atau tidaknya retak pada permukaan beton.
Retak lebar pada atap dak beton dapat berakibat lebih fatal dibanding pori-pori.
Baca Juga: Mana yang Lebih Hemat, Kompor Listrik atau Kompor Gas? Ini Kata Ahli
4. Penggunaan Waterproofing yang Tidak Tepat
Pelapis anti bocor biasa belum tentu cukup untuk melapisi atap dak beton, apalagi cat biasa yang tidak memiliki fungsi kedap air.
Untuk atap dak beton, disarankan menggunakan pelapis anti bocor berbahan akrilat poliuretan Aquaproof Pro yang sudah diformulasikan khusus.
Setelah mengetahui penyebab dak beton bocor, solusi mengatasi dak beton bocor yang tentunya dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas dan proses pengerjaan yang tepat, mengikuti panduan aplikasi produk yang biasanya tertera di setiap kemasan.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rice Cooker Bau, Dijamin Nasi Nggak Bakal Cepat Basi
Betonmix merupakan salah satu produk dari Aquaproof yang digunakan sebagai bahan campuran beton.
Selain itu, Super Cement merupakan cairan berwarna putih susu dengan Bond Booster Technology berfungsi meningkatkan kualitas dari semen.
Untuk pelapis anti bocor, ada Aquaproof Pro yang diformulasikan dengan inovasi terbaru akrilat poliuretan performa tinggi untuk melapisi struktur horizontal atau vertikal, baik sebagai pelapis interior maupun eksterior.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR