Nova.id - Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), mobilitas masyarakat mulai meningkat. Sahabat Nova mungkin sudah menyusun rencana liburan bersama keluarga, saudara, dan kerabat dekat.
Guna membangkitkan sektor pariwisata Tanah Air, masyarakat pun disarankan untuk mengunjungi destinasi wisata dalam negeri. Selain menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal di kawasan wisata tersebut, berwisata dalam negeri juga dinilai lebih aman.
Hal itu disampaikan oleh Tenaga Medis sekaligus Pelaku Perjalanan Wisata Ratih C Sari dalam dialog bertema "Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru" dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPC PEN, Kamis (16/12/2021).
Namun, kata Ratih, masyarakat harus betul-betul bijak dalam memilih tujuan wisata agar tidak terjadi lonjakan pengunjung.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Enak di Bandung, Cocok Buat Wisata Kuliner!
“Masyarakat juga harus memahami bahwa kita masih dalam (situasi) pandemi. Jadi, (penerapan) protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan sama sekali,” tegas Ratih dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).
Bagi orangtua yang mengajak seluruh anggota keluarga berlibur, lanjut Ratih, pastikan anak-anak patuh prokes sepenuhnya.
Sebab, anak-anak memiliki risiko menjadi superspreader lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
“Berlibur memang penting. Tapi kalau hanya karena itu, lalu kita tidak bisa bertanggung jawab dan jadi meningkatkan kasus, maka itu tidak sebanding,” kata Ratih.
Baca Juga: Wisata Kuliner dari Rumah, Ini 5 Rekomendasi Menu Pilihannya!
Ajakan untuk mengunjungi destinasi wisata dalam negeri juga disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung.
Sebagai informasi, Kemenparekraf telah menetapkan 10 kawasan wisata priotas di seluruh Indonesia. Masyarakat bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi kawasan wisata tersebut, di antaranya Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, dan Manado.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Yohanes Enggar |
KOMENTAR