NOVA.id - Meningkatnya kasus paparan varian Omicron membuat banyak orang waspada.
Kasus Omicron di Indonesia bertambah 68 orang pada Jumat (31/12), sehingga total kasus Konfirmasi sebanyak 136 orang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri, khususnya ke beberapa negara.
Baca Juga: Ratusan Kasus Omicron Ditemukan di Jakarta, Pemprov DKI Tetap Berlakukan PTM 100 Persen
Ini karena negara-negara tersebut memiliki tingkat penularan Omicron yang cukup tinggi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan 68 Kasus baru berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri dan 11 diantaranya merupakan WNA.
"Semua kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," ujarnya, dilansir dari web resmi Kemenkes, Sehat Negeriku.
Baca Juga: Peneliti Sebut Ada 5 Gejala Varian Omicron yang Sering Dirasakan Pasien, Apa Saja?
View this post on Instagram
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat penularan Omicron memang lebih tinggi.
Akan tetapi, diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Namun dokter Nadia tetap meminta masyarakat lebih berhati-hati dan tidak egois.
Baca Juga: Pasien Varian Omicron Kabur dari Wisma Atlet, Pemerintah Benahi Sistem Tes PCR
Ia pun menyebut beberapa negara yang saat ini paling berisiko.
"Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat."
"Kita harus bekerjasama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri," tandasnya.
Baca Juga: Kasus Omicron Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Langkah Tepat untuk Menghadapinya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Sehat Negeriku |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR