Produk-produk ini selain mengusung konsep skinimalism, juga sesuai dengan tren saat ini dimana semua orang dituntut aktif dan bergerak cepat serta dapat mengefisiensi waktu.
7. Anti-blue light Skincare
Penelitian menunjukkan blue light dari perangkat elektronik seperti gadget, laptop, atau komputer yang kerap dipakai sehari-hari dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit, termasuk kematian sel yang dapat mempercepat proses penuaan.
Selain itu, satu penelitian menyebutkan bahwa blue light disinyalir dapat memicu timbulnya perubahan pigmen pada orang yang berkulit gelap.
Produk dengan zat aktif anti-blue light dan antioksidan, vitamin seperti niacinamide dan vitamin C, serta broad spectrum SPF, dapat menjadi produk yang dapat mengurangi efek buruk blue light.
“Produk dengan konsep anti-blue light dapat dihadirkan sebagai serum, mist, dan bentuk lainnya” ujar dr. Trifena.
8. Beauty Care is Networking Care
Beberapa kandungan zat aktif menjadi booming tidak terlepas karena peranan skinfluencer dan networking media seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
“Sebagai contoh, zat yang sudah sejak lama digunakan dalam formulasi skincare seperti niacinamide mendadak jadi primadona berkat diviralkan oleh berbagai influencer di media sosial,” tutur dr. Trifena.
Lebih lanjut, dr. Trifena mengatakan bahwa industri kecantikan nyatanya makin berkembang pesat, bahkan tidak hanya berfokus tentang bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga menjaga networking mereka.
Tidak heran jika pada tahun ini mungkin akan banyak ditemukan penjualan produk kecantikan yang dikolaborasikan dengan kopi, minuman atau makanan lainnya, atau mungkin produk lain yang rasanya tidak berhubungan langsung dengan produk kecantikan.
Demikian 8 tren kecantikan yang diperkirakan akan terjadi di sepanjang tahun 2022. Bagaimana, sudah siapkah kamu mengikuti Beauty Trend 2022? (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR