NOVA.id - Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit.
Kata tersebut cukup penting mewakili isi buku “Kreatif Berbisnis Kreatif – 21 tahun merawat bisnis kreatif,” yang ditulis oleh perempuan mandiri yang kreatif serta multitalenta, Uti Rahardjo, pendiri sekaligus CEO Creative Center Indonesia (CCI), perusahaan konsultan marketing communication (marcomm), yang diluncurkan di Jakarta, Sabtu (08/01).
Buku setebal kurang lebih 136 halaman ini, menceritakan suka duka, pengalaman memulai bisnis bersama tim dan sejumlah klien tingkat dunia dari perempuan kelahiran Solo, Uti Rahardjo istri Rahardjo Satrio Unggul, dan juga ibu dari dua orang putra-putrinya.
Bagi Ganendra Satria, putra pertama Uti, hidup bersama seorang Ibu yang bekerja di rumah sejak ia masih balita, memberikan pengaruh yang luar biasa besar dalam leadership, independensi, ambisi serta kreativitas di dalam dirinya.
Bagi Laras Thyrza Amandari, putri dari Uti yang namanya digunakan sebagai brand batiknya, seorang Uti adalah sosok gambaran perempuan yang kuat dan figur independen, termasuk juga terbuka, vokal, dan selalu tahu apa yang diinginkannya.
Menurut Laras, sifat-sifat ini bukan merupakan ciri dari kebanyakan perempuan Indonesia.
Dicuplik dari bagian buku ini, Uti menggambarkan perihal daya tangguh, ”Sikap maju tak gentar ini kemudian diserap oleh armada kami, sehingga nilai yang terbangun sejak awal di Creative Center adalah ketangguhan.
Resiliensi menjadi satu kekuatan yang membuat Creative Center bisa bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Istilah yang sekarang populer adalah “G. R. I. T” (Guts, Resilience, Initiative dan Tenacity), yang berarti memiliki nyali, tahan banting, penuh inisiatif dan persisten.”
Hal yang menarik dari isi buku ini, selain bercerita secara mengalir, tanpa bermaksud menggurui, buku bernuasa “jeruk – oranye” ini memberikan pengalaman batin, bagaimana perjalanan karier Uti, lulusan Psikologi UI, yang sebelumnya “tidak percaya diri” membangun sejumlah bisnisnya, justru bangkit menjadi semakin percaya kemampuan dirinya, berpikir “solo” karena Creative Center Indonesia (CCI) yang sebelumnya adalah Creative Center, didirikan oleh hanya “seorang Uti” sebagai pemrakarsa.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius
Selaras namanya, selama 21 tahun memimpin Creative Center, suatu biro iklan yang lahir tanpa persiapan yang matang, justru akhirnya mampu menghandle sejumlah klien di berbagai bidang mulai dari institusi perbankan; perusahaan (korporasi) swasta dan BUMN termasuk di dalamnya perusahaan bergerak di bidang otomotif dan transportasi; kebutuhan pribadi (personal care); Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO); produsen makanan jadi dan pangan kemasan serta produk olahan, resto; pengelola wisata belanja eceran; juga rumah sakit; lembaga pendidikan; dan masih banyak lagi.
“Proses menggarap buku ini, sekitar lima tahun karena saya selalu merasa ‘haus’ untuk terus menyempurnakannya, sampai akhirnya buku ini selesai dan dicetak di Jakarta, November 2021, ujar Uti yang sudah ‘kenyang’ belajar sambil praktik di sejumlah biro iklan ternama Indonesia macam BBDO, JWT Adforce, Saatchi & Saatchi Advertising, dan juga pernah bekerja untuk McCann Erickson,” jelas Uti yang kini juga menjadi pendiri perusahaan properti Griya Cinere Hijau dan juga galeri Batik Amandari.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR