Namun, memberikan ultimatum seperti itu memiliki beberapa pasalah.
Sadarilah, apakah pernyataan itu benar-benar serius atau sebagai reaksi defensif dan tidak jujur?
Lebih baik katakanlah, "Kamu sudah dewasa. Kamu tahu apa yang kamu inginkan dari kehidupan ini. Kamu harus melakukan apa yang harus dilakukan. Saya tidak akan menghalangi kamu dan mencegahmu untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tapi tolong perhatikan. Dengarkan baik-baik. Saya tidak mau berurusan dengan situasi ini. Itu terlalu menyakitkan. Itu melanggar semua yang saya yakini."
"Jadi jika kamu memutuskan untuk meneruskan ini, saya akan ___(isi bagian yang kosong, tetapi jangan pernah menggertak). Saya perlu melindungi diri dan membangun kembali hidupku. Apa yang terjadi selanjutnya terserah kamu."
Setelah itu, kita tidak perlu memata-matai dia lagi.
Jelaskan pula bahwa kita tidak akan melakukan apa-apa untuk memperbaiki sifatnya.
Pastikan kita berkomitmen melakukan hal itu
Baca Juga: Waspadai Gejala Preeklamsia yang Dialami Kinan di Layangan Putus
2. Bersiaplah menghadapi pertandingan yang panjang
Tidak perlu mencaci maki atau menunjukkan sikap agresif ingin mempertahankan rumah tangga.
Sahabat NOVA bisa melakukan pendekatan perceraian "di rumah".
Kita bisa menarik diri dari beberapa kewajiban istri dalam berumah tangga.
KOMENTAR