"Karena agak sulit untuk beli tim yang besar. Kenapa Atta lebih mudah ngambil tim, karena dia ngambil tim yang kecil, tim yang enggak punya sejarah besar," beber Billar.
Lesti pun menyahut untuk menutup obrolan mereka karena ngeri.
"Udah ah jangan ngomongin begini, ngeri dedek," sahut Lesti.
Billar mencoba menenangkan Lesti.
Ia berharap penjelasannya bisa menjadi pengetahuan bagi orang lain agar tak salah paham.
"Enggak apa-apa kan pengetahuan, supaya orang enggak salah persepsi juga. Tapi dengan mereka beli tim tersebut lalu namanya di-rebranding akhirnya menjadi tim besar. Kayak PSG Pati diganti jadi AHHA PS, Cilegon FC jadi RANS FC." jelas ayah Baby L.
Billar juga menambahkan jika dirinya tak mungkin mengganti nama PSMS Medan.
Kalau PSMS kan enggak mungkin kita ganti dan kita pun enggak niat mengganti, sulit lah," jelas Billar.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Septirini Sekar Nusantari |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR