Virus Covid-19, disebut menggunakan glukosa atau gula darah yang ada di dalam tubuh untuk “memperbanyak” dirinya.
Glukosa dalam tubuh akan semakin menumpuk ketika kita makan.
Terlebih bagi yang sering makan berlebihan, kadar glukosa akan semakin tinggi.
"Kita bayangkan, satu sel saja kalau dibajak bisa menghasilkan 400 ribu sampai 1 juta anak virus dalam waktu beberapa jam," sambungnya.
Puasa bisa dilakukan ketika pasien Covid-19 mengalami gejala awal infeksi seperti batuk, demam, hingga badan linu.
"Pada saat pembajakan virus di awal, kita harus banyak puasa agar virusnya tidak dapat makan."
"Lalu bagaimana dengan diri kita? Diri kita bisa makan cadangan lemak dari tubuh kita. Jadi, tidur dan puasa," jelasnya.
Baca Juga: Populer Disebut Son of Omicron, Ini 5 Fakta dari Subvarian BA.2
View this post on Instagram
Jika lapar, pasien Covid-19 disarankan makan berupa lauk, tanpa karbohidrat.
Contoh makanan yang bisa dikonsumsi misalnya telur, daging ayam, daging bebek, dan lainnya.
Selain itu pasien Covid-19 yang sedang isoman juga tidak disarankan mengonsumsi minuman dan buah-buahan manis, karena bisa dimakan oleh virus untuk berkembang biak.
Source | : | GridHEALTH |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR