NOVA.id - Untuk bisa mencapai orgasme, hal pertama dan yang paling utama kita miliki adalah relasi yang sehat dan setara dengan pasangan.
Saling menghargai dan mengerti kebutuhan satu sama lain.
Termasuk menghargai hak kita untuk merasakan orgasme.
Menurut Firliana Purwanti, pemerhati isu pemberdayaan perempuan dan anak, kita butuh negosiasi dengan pasangan tentang pola dan ritme bercinta apa yang nyaman dan bisa membantu kita mencapai klimaks.
Tujuannya agar kedua belah pihak samasama dipuaskan.
Jangan sampai, kita hanya dituntut menuruti nafsu pasangan dan mengesampingkan kebutuhan seksual kita.
Jika begini kondisinya, kita bukan saja sulit mencapai orgasme, tapi berarti ada yang salah dengan hubungan kita.
“Kalau pasangan sudah egois dan mementingkan kepuasan dirinya sendiri, itu artinya dia tidak menghargai kita sebagai manusia."
"Sebab, manusia itu adalah mahkluk seksual. Maka itu, usahakan relasi yang sehat dan setara dengan pasangan. Negosiasi agar lebih nyaman, punya komunikasi yang sehat.“
Baca Juga: 7 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Cara Berhubungan Intim Secara Teratur
"Jadi bisa explore segala macam gaya untuk bisa orgasme,” ujar Firli dalam webinar “Mitos Vs. Fakta Orgasme pada Perempuan” oleh komunitas Save Janda dan Perempuan Berkisah.
Asal tahu saja, pada saat kita orgasme, otak kita akan memproduksi hormon dopamin (hormon bahagia) dalam jumlah tinggi.
Sehingga kita bisa mencapai kepuasan penuh, lebih bahagia, stres menurun, dan lebih percaya diri.
Tapi, apakah setiap kali berhubungan intim kita harus mencapai orgasme?
Semuanya balik lagi ke kita, yang penting ada persetujuan (consent) dari kita saat berhubungan intim.
Ingin mencapai orgasme atau tidak itu pilihan kita.
Kadangkala kita memang menikmati prosesnya tapi tidak sampai pada titik klimaks.
Sebab untuk mencapai orgasme memang bukan perkara yag mudah.
“Harus ada pra kondisnya. Lagi enggak capai, lagi mood, membangun suasana dengan pasangannya enak, dan segala macam."
Baca Juga: Ingin Berhubungan Intim Makin Panas? Hindari 3 Bagian Tubuh Ini!
"Jadi kalau kita enggak mau orgasme, ya, enggak apa-apa, itu hak kita juga. Yang penting adalah, what do you want dan kamu tidak dirugikan."
"Nah, yang jadi masalah itu adalah ketika kamu merasa dirugikan untuk tidak orgasme,” jelas Firli dalam webinar yang bekerja sama dengan NOVA itu.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR