NOVA.id - Kasus Omicron di Indonesia meningkat drastis sejak beberapa pekan lalu.
Selain lansia, anak-anak juga masuk ke dalam kelompok rentan terpapar Covid-19 varian Omicron.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, jumlah kematian anak usia di bawah 5 tahun (balita) akibat Covid-19 varian Omicron berkisar 3 persen dari total 1.090 pasien yang meninggal di Indonesia.
Angka ini tentu cukup mengkhawatirkan.
"Sebanyak 3 persen yang meninggal akibat Omicron adalah balita usia 0-5 tahun," kata Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, dilansir dari Kompas.com.
Nadia mengatakan, untuk melindungi kelompok balita dari risiko kesakitan akibat Covid-19, dapat dilakukan dengan vaksinasi bagi kelompok dewasa di sekitarnya serta memperketat protokol kesehatan.
Ia juga menyebutkan, dari total 1.090 pasien Omicron yang meninggal, sebanyak 68 persen di antaranya dilaporkan belum memperoleh vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama maupun lengkap.
Kemudian, data Kemenkes RI menunjukkan hampir 80 persen pasien Omicron yang meninggal berusia 45 tahun ke atas.
"Dari data 1.090 pasien yang meninggal, 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia, dan 48 persen memiliki komorbid," ujarnya.
Baca Juga: Sakit Perut karena Infeksi Covid-19 Omicron? Ini 6 Cara Mengatasinya
View this post on Instagram
Dengan adanya data tersebut, orangtua wajib menjaga kesehatan anak.
Sebaiknya hindari mengajak anak ke tempat umum yang dipadati banyak orang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk tidak memberi ruang penularan Covid-19 ke balita demi mencegah bertambahnya kematian akibat Covid-19 di kalangan balita.
Wiku menyatakan, orang tua dan keluarga merupakan pihak utama yang harus bertanggung jawab atas keselamatan balita di lingkungan tempat tinggalnya.
"Hindari interaksi dengan balita terutama bagi orang dengan intensitas interaksi dan mobilitas yang tinggi di luar rumah"
"Hindari membawa balita ke lokasi dengan risiko penularan yang tinggi seperti tempat keramaian," ujarnya.
Wiku pun menekankan, infeksi Covid-19 varian Omicron cenderung bergejala ringan hingga tanpa gejala.
"Sehingga terdapat ancaman OTG yang dapat menulari sekitarnya, yang bukan tidak mungkin adalah orang di sekitar sang balita," kata Wiku.
Ia menuturkan, anak-anak termasuk balita memang tergolong sebagai kelompok rentan, terutama karena belum tersedianya vaksin yang dapat digunakan pada kelompok usia tersebut.
Baca Juga: Jadi Gejala Omicron, Ini 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR