NOVA.id - Penderita kanker umumnya diketahui mengalami berbagai masalah emosional dan mental setelah mendapatkan vonis menderita kanker.
Hal ini sejalan dengan keterangan dari Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP dalam virtual media gathering World Cancer Day 2022 bertajuk 'Beyond Physical: Mental and Emotional Impact' yang digelar PT.Kalbe Farma Tbk.
“Orang yang terdiagnosa kanker sangat umum mengalami masalah emosional dan mental seperti depresi, gangguan stres pascatrauma, gangguan kecemasan umum, serta gangguan emosional yang parah,” jelas dr Aru belum lama ini.
Sehingga peran caregiver, sangat penting dalam memberikan dukungan mental dan emosional kepada para pejuang kanker.
Benar! Bukan hanya penyintasnya saja yang berjuang, tapi pendukungnya juga harus ikut berjuang demi mendorong kesembuhan mereka.
“Dukungan emosional yang kuat dan hubungan cinta dengan pasangan, teman, serta keluarga dapat memberikan dampak positif dalam hidup para pejuang kanker,” sambung dr Aru.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya deteksi dini sebagai upaya untuk menurunkan serta mengendalikan faktor risiko kanker.
“Saat saya divonis mengidap kanker, dunia serasa berhenti dan saya tidak semangat untuk melakukan apa pun,” jelas Shahnaz Haque, survivor dan pemerhati kanker, yang juga turut serta di kesempatan yang sama.
“Di sinilah pentingnya kehadiran orang-orang terdekat yaitu untuk menumbuhkan semangat untuk terus sehat. Membangun kekuatan mental dan emosional tidaklah mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri,” sambungnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Tentang Kanker Getah Bening hingga Ciri-cirinya
Lihat postingan ini di Instagram
Di sisi lain, pemenuhan nutrisi seperti kalori, protein, hingga omega-3 juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan terapi kanker. Nutrisi yang optimal dapat menghambat terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut.
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR