NOVA.id - Di era digital saat ini, aplikasi kencan online menjadi pilihan bagi orangorang yang tak punya banyak waktu luang untuk menemukan pasangan.
Tentu aplikasi kencan ini sangat memberikan kemudahan untuk kita yang benar-benar membutuhkannya.
Namun sayangnya, seringkali aplikasi ini justru dimanfaatkan oleh para oknum untuk melakukan kejahatan, salah satunya love scam atau scammer love, yakni penipuan berkedok asmara.
Menurut Dosen Fakultas Hukum UGM sekaligus Ketua Pusat Kajian Law, Gender, and Society UGM, Sri Wiyanti Edyyono, perkembangan teknologi dan internet menjadikan jangkauan love scam ini kian meluas.
“Love scam ini bukan fenomena baru dan banyak terjadi, tetapi yang lapor jarang,” ujar Wiyanti, dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Inilah 3 Cara Download Video Twitter, Ikuti Langkah Mudahnya
Ya, seperti yang dilakukan Simon Leviev, pria yang menipu banyak perempuan lewat aplikasi kencan Tinder dengan total kerugian korban ditaksir mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp143 miliar.
Kisahnya pun bahkan viral setelah diangkat menjadi film dokumenter di aplikasi OTT (Over The Top), Netflix, dengan judul The Tinder Swindler yang baru dirilis 2 Februari 2022 lalu.
Simon memikat korbannya dengan modal romantis. Menurut korbanya ia sangat memahami keinginan perempuan, royal, sehingga bisa membangun kedekatan emosional dengan korbannya.
Bahkan pada kencan pertama, ia tak segan mengajak korbannya untuk naik jet pribadi lalu menginap di hotel bintang lima.
Sebelum akhirnya, ia meminta akses kartu kredit para korbannya dengan mengaku bahwa ia sedang dalam keadaan genting, dan membutuhkan uang dalam jumlah yang sangat besar. Saat itulah, korban mulai masuk dalam perangkapnya.
Baca Juga: Daftar Aplikasi Kencan yang Ramah Perempuan, Bisa Cegah Penipuan
Masuk Tindak Kekerasan
Kata Wiyanti umumnya kasus love scam tidak banyak diangkat atau dilaporkan karena sejumlah alasan.
Salah satunya, rasa malu korban, hingga adanya ketakutan dijadikan bahan candaan di media sosial.
Sementara itu, Dosen FISIP UIN Walisongo Semarang, Nur Hasyim, M.A., yang juga pemerhati isu gender menyebutkan bahwa love scam merupakan tindakan kekerasan karena mengandung unsur pemaksaan kehendak, manipulasi, serta eksploitasi.
“Love scam dapat dialami oleh siapa saja. Namun demikian, perempuan terutama janda maupun perempuan yang menjalani hidup sendiri merupakan kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi menjadi korban love scam,” kata Nur Hasyim.
View this post on Instagram
5 Tips Aman Menggunakan Aplikasi Kencan
1. Cek keaslian foto
Penipu jarang menggunakan foto mereka sendiri. Jadi, sebaiknya saat kita menemukan pasangan yang “match” atau cocok di aplikasi, lakukan pengecekan foto di mesin pencari seperti Google.
2. Hindari percakapan di luar aplikasi
Usahakan jangan terlalu cepat pindah ke aplikasi percakapan lain. Misalnya memberi nomor WhatsApp atau username media sosial kita.
3. Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi
Hindari memberikan alamat domisili, tanggal lahir, apalagi PIN kartu ATM. Sebelum kita benar-benar yakin dengannya.
Bahkan jika perlu sebaiknya kita tidak menggunakan nama lengkap dalam aplikasi tersebut.
Baca Juga: Sinopsis The Tinder Swindler, Film Dokumenter Netflix Soal Penipuan Simon Leviev di Aplikasi Kencan
4. Waspada Terhadap Pujian
Dihujani dengan pujian hingga ada penyampaian pernyataan cinta yang tibatiba atau terlalu cepat padahal belum lama mengenal satu sama lain, maka segera tinggalkan.
5. Bertemu di Tempat Umum
Saat memutuskan untuk pertama bertemu pastikan untuk bertemu di tempat umum. Jangan lupa untuk selalu memberi tahu orang-orang terdekat seperti keluarga atau sahabat, terkait dengan pertemuan tersebut.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR