NOVA.id - Gerakan Kolekte Sampah Indonesia secara simbolis resmi diluncurkan pada Kamis (3/3) di Gereja Katolik Paroki BMV Katedral Bogor, Jawa Barat.
Peluncuran ini digaungkan sebagai perwujudan sinergi antara pendekatan agama dan kesadaran lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Gereja Katolik Keuskupan Bogor.
Serta beberapa instansi terkait, seperti Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), serta didukung oleh Mayora Group - Le Minerale, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.
Gerakan Kolekte Sampah Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengurangan sampah melalui pendekatan keagamaan serta membangun kemitraan antara Gereja Katolik dengan berbagai pihak.
Tahapan kolekte sampah dimulai dari yang pertama yaitu pemilahan sampah dari rumah, misalnya memisahkan dan mengumpulkan sampah yang berbahan kertas, kaleng , plastik dan logam.
Selanjutnya, tahap kedua umat membawa sampah ke gereja dan memasukkannya ke dalam dropbox sebagai bentuk persembahan kepada gereja.
Tahap ketiga adalah seksi ekologi gereja menerima sampah dan mencatat dan memilah sampah yang sudah ada di dropbox, seperti memisahkan label, tutup botol dan meremukkan boto kemudian menimbang beratnya.
Kemudian sampah-sampah tersebut akan disalurkan kepada pihak-pihak yang mau menerima bahan-bahan untuk industri daur ulang.
"Melalui kegiatan ini kami mengajak umat untuk melakukan kolekte sampah sebagai bagian dari pertobatan ekologis. Selain itu, kami juga mengajak umat untuk mengalami edukasi baru bagaimana memandang sampah dan mengelola sampah," ucap RD Yosef Irianto Segu, Ketua Komisi Ekologi Keuskupan Bogor belum lama ini.
Baca Juga: Tropical Generasi Peduli Ajak Peduli Detak Jantung Bumi Demi Masa Depan Jantung Hati
Lihat postingan ini di Instagram
Lantas, melalui gerakan ini, pihaknya berharap dapat membawa pengaruh positif terhadap pengurangan sampah hingga 30% dan penanganan sampah 70% dari masalah sampah di Indonesia.
Bahkan, Pemda Kota Bogor sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan berkaitan dengan masalah sampah, salah satunya mengurangi pemakaian kantong plastik.
Kebijakan ini diawali dengan sosialisasi selama satu tahun untuk sektor ritel, dan tahun ini akan diberlakukan juga di pasar tradisional.
"Persoalan pendekatan penanganan masalah sampah bukan hanya soal infrastuktur tetapi juga keimanan, jadi masalah sampah harus dilakukan secara komprehensif dan holistik.
Dalam pelaksanaanya juga butuh nyali, konsistensi dan persitensi," jelas Walikota Bogor, Bima Arya di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Gerakan Kolekte Sampah Indonesia kali ini bukanlah yang pertama.
Sebelumnya, pihak KLHK sudah meluncurkan program serupa bertajuk Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi) melalui jaringan masjid ke masjid.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR