NOVA.id - Kopi saset telah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun belakangan, publik dibuat khawatir dengan penemuan terbaru BPOM.
Badan Pangan, Obat, dan Makanan menemukan beberapa merek kopi mengandung parasetamol dan sildenfil.
Temuan tersebut diperoleh setelah BPOM melakukan operasi penindakan produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat.
Dalam operasi penindakan tersebut, kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil yakni Kopi Cleng, Kopi Badak, dan Kopi Jantan.
Merek kopi-kopi itu beredar di wilayah Bandung dan Bogor dengan mencantumkan izin palsu BPOM.
"Bahan Kimia Obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan."
"Bahan kimia obat seperti Parasetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat."
"Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan," kata Kepala Badan POM, Penny K. Lukito.
Baca Juga: Jangan Minum Susu Saat Perut Kosong, Ini Bahaya yang akan Terjadi
View this post on Instagram
Apa bahaya yang ditimbulkan kopi mengandung parasetamol dan sildenfil ini?
Penny mengatakan, mengonsumsi kopi saset atau kopi kemasan yang mengandung obat kimia parasetamol dan sildenafil sangatlah berbahaya.
Penggunaan bahan kimia obat pada bahan pangan, imbuhnya berisiko pada kesehatan bahkan kematian.
"Siapa pun yang mengonsumsi ini ya kemudian gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit kanker juga memungkinkan tentunya," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Peneliti Kimia Medisinal BRIN Dr Teni Ernawati menjelaskan, sildenafil adalah senyawa kimia yang berfungsi mengobati gangguan fungsi sesksual pada pria, atau dapat disebut sebagai viagra.
Berikut ini efek samping dari Sildenafil yang sudah dilaporkan: sakit kepala, mual, nyeri otot, sulit tidur, dapat menyebabkan alergi.
Selain itu, paracetamol juga dipergunakan untuk mengatasi berbagai kondisi seperti nyeri otot, sakit kepala, radang sendi, sakit punggung, dan sakit gigi.
"Parasetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghambat produksi prosraglandin, sehingga dapat mengurangi rasa sakit."
"Dan ini berbahaya, apalagi kalau penggunaanya berlebih," jelas Teni.
Baca Juga: Trik Cerdik Buang Minyak Jelantah, hingga Menukarnya Jadi Cuan!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR