NOVA.id – Kesadaran akan pentingnya self-love atau mencintai diri sendiri sudah mulai digaungkan oleh banyak orang.
Pasalnya, mencintai diri sendiri merupakan salah satu aspek penting untuk menjaga kesehatan mental kita.
Mencintai diri sendiri adalah cara kita untuk lebih menghargai, memperlakukan, dan menerima diri sendiri dengan baik, tanpa merugikan orang lain.
Apalagi, selama pandemi kita terlalu sibuk memikirkan segala hal yang tidak pasti, sehingga membuat kita lupa bahwa diri kita berharga.
Belum lagi, tanggung jawab yang kita emban selama masa pandemi ini bisa lebih berat.
Untuk perempuan, kita yang memiliki anak harus punya waktu ekstra membimbing anak sekolah online sambil melakukan work from home, masak, dan lain-lain.
Hal tersebut sangatlah mungkin memicu kita merasa stres hingga berada dalam bayang-bayang depresi.
Lantas, apa perbedaan stres dan depresi sendiri? Apakah keduanya berhubungan erat?
“Depresi itu masuknya ke dalam kategori gangguan suasana hati, di mana individu yang mengalami gangguan tersebut, yang mendominasi perasaan atau suasana hatinya adalah mood depressed atau tertekan, sehingga rasanya sedih terus-terusan tanpa ada faktor pemicu,” ujar Ayoe Sutomo, M.Psi., penulis buku parenting sekaligus psikolog anak, remaja, dan keluarga.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Yuk Tetap Sayangi Diri Sendiri dengan 4 Cara Ini
View this post on Instagram
Ayoe juga menambahkan, saat kita mengalami depresi, kita akan tetap merasa sedih walaupun sudah melakukan hal-hal yang seharusnya menyenangkan.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR