Sebelum ke Ukraina, suaminya juga bekerja di Yordania, negara asal bosnya. Suaminya sempat pulang pada April 2021 saat ada keluarga yang menikah.
Selain suaminya, ada juga delapan orang lainnya. Total ada enam orang warga Kota Binjai dan tiga orang warga Kabupaten Langkat.
Dia berharap agar cepat ada langkah evakuasi karena kondisi di Ukraina, khususnya di dekat pabrik plastik tempat suaminya bekerja semakin tidak aman.
Sebab, suara ledakan sudah sangat dekat dengan bunker yang selama ini menjadi tempat bersembunyi 9 orang WNI dan 2 warga Nepal.
"Harapan saya supaya segera evakuasi. Alhamdulillah mereka di sana tidak diam juga dan sekarang pemerintah juga sudah sangat berupaya mengevakuasi, berdoa semoga lancar," katanya.
Untuk diketahui, telekonferensi tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai di Balai Kota, Jalan Jenderal Sudirman, pada Senin (7/3/2022) siang.
Hadir dalam kesempatan itu mewakili pihak Pemkot Binjai, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kota Binjai, Hamdani Hasibuan dan keluarga dari WNI yang berada di Ukraina.
Baca Juga: Efek Perang Rusia dan Ukraina, Harga Minyak Dunia Ikut Melonjak Drastis
Kemudian Duta Besar RI untuk Ukraina Ghafur Dharmaputra, perwakilan Kementerian Luar Negeri yang bertugas untuk mengurus evakuasi WNI di Ukraina, Lucky W, Judha Nugraha serta mantan Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tangis Ibu yang Anaknya Terjebak di Ukraina: Lagi Video Call, Dia Teriak Ada Bom Meledak, Kami Sedih
KOMENTAR