Bukan hanya itu saja. Peningkatan tarif PPN ini juga akan mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Kebutuhan pokok yang dimaksud, ialah seperti bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik untuk nonsubsidi, serta penyesuaian harga liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi untuk kesekian kalinya.
“Karena melihat pergerakan harga minyak mentah dunia sudah di atas 118 dollar AS per barrel. Jadi ini salah kekhawatiran berlanjutnya tren harga energi global yang meningkat di tengah tren invasi Ukraina,” kata Bima.
Selain itu, ada juga risiko kenaikan harga pangan saat Ramadan pada April 2022.
“Jadi Ramadhan dan lebaran di mana permintaan (bahan pokok) biasanya mengalami kenaikan. Dan ini ada tambahan dari kenaikan PPN,” jelas Bima.
Menurut Bima, hal ini bisa berdampak pada masyarakat, apalagi kalangan menengah ke bawah.
“Harus memperhatikan juga kesiapan dari daya beli masyarakat terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Karena yang terkena dampak adalah masyarakat menengah bawah,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah akan Kenakan Pajak Pertambahan Nilai untuk Sembako
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR