NOVA.id - Berawal dari sering terlibat dalam aksi kerelawanan, Iraningsih Achsien atau yang lebih dikenal sebagai Iin Achsien dipertemukan dengan banyak orang sakit.
Lambat laun, Iin menyadari bahwa problematika orang sakit, khususnya bagi mereka dengan ekonomi sulit ternyata sangatlah kompleks.
“Jadi kepikiran orang sakit miskin itu puncak-puncaknya penderitaan. Enggak bisa ngapain-ngapain. Ibaratnya, orang kaya sakit aja enggak enak apalagi orang miskin,” tutur Iin kepada NOVA.
Iin yang berdomisili di Bandung menemukan banyak kasus pasien dengan penyakit yang sudah parah, yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat yang dirujuk ke Bandung.
Menurutnya, pasti tidak mudah untuk tinggal di perantauan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Baca Juga: Profil dan Biodata Rara Istiani Wulandari, Sosok Pawang Hujan Sirkuit Mandalika di Ajang MotoGP
“Bisa membayangkan jika yang sakit adalah tulang punggung keluarga dia enggak bisa kerja, istrinya harus ikut urusin dia merantau, anaknya terlantar, ekonomi lumpuh.
Bahkan bisa terjadi perceraian karena enggak mudah konsisten berbulan-bulan mengurus orang sakit,” ujar Iin.
Dari keresahan itu akhirnya perempuan berlatar pendidikan pariwisata ini nekat dan mantap untuk fokus mengabdi di bidang kesehatan untuk orang tidak mampu.
Modal Yakin
Jujur saja, kata Iin, dirinya saat itu tak memiliki banyak modal, bahkan ke manamana ia sendiri masih harus menggunakan angkutan kota (angkot), rumah masih ngontrak, dan bahkan memiliki anak yang baru saja sekolah.
Baca Juga: Finna Yudharisman, Redup Jadi Fesyen Influencer Kini Sukses Jadi Momfluencer
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR