NOVA.id – Matematika jadi salah satu mata pelajaran yang cukup digemari sebagian anak Indonesia. Namun, hasil Hasil Survei Programme for International Student Assessment (PISA) justru menunjukkan hal yang cukup mengkhawatirkan.
Berdasarkan program yang digagas oleh the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tersebut, tampak bahwa kemampuan matematika, sains, dan membaca pada anak Indonesia berada di peringkat rendah.
Untuk matematika, Indonesia berada di peringkat 75 dari 81 negara dunia, dengan skor 379. Sangat jauh dibandingkan negara ASEAN lain seperti Singapura yang menduduki peringkat 2, dengan skor 569.
Meski begitu, temuan dari PISA seharusnya membangkitkan semangat kita agar anak-anak Indonesia memiliki kemampuan belajar matematika yang lebih unggul.
Rektor Universitas Tarumanegara Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.M. mengatakan ketika menilai kemampuan matematika anak juga perlu melihat bagaimana proses pembelajarannya di sekolah, dari TK hingga SMA bahkan perguruan tinggi.
“Proses pembelajaran akan membentuk kemampuan matematika anak,” ujarnya. Secara umum ia menilai, matematika yang dipelajari di Indonesia sudah baik.
Ilmu matematika sangat luas, dan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, ada keberlanjutan dalam aplikasi matematika.
“Ada yang menggunakan matematika secara langsung, seperti jurusan teknik, teknologi, komputer, dan lain-lain. Namun jangan lupa ada juga yang tidak langsung. Di bidang sosial, matematika diperlukan untuk membuat statistik, analisis kuantitatif, hingga urusan bisnis seperti saham, bunga, dan produksi,” papar Prof. Purna.
Selain itu, Pentingnya matematika bagi kehidupan juga disampaikan oleh Kurnia Widhiatuti atau akrab disapa Bunda Kurnia.
Baca Juga: 5 Kemudahan Samsung Galaxy Tab S8 Series 5G, Bisa Multitasking Hingga Anti Ngelag Untuk Gaming
View this post on Instagram
Trainer Parenting Nasional ini menyebut, ahli matematika zaman lampau Al-Kindi bahkan mengatakan bahwa matematika adalah mukadimah (pengantar) bagi kita untuk memahami filsafat kehidupan.
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR