NOVA.id - Sebagai orang tua, kita perlu memperhatikan tumbuh kembang anak, termasuk saat mereka menjadi remaja.
Salah satunya, kita harus memperhatikan tahapan pubertas yang dialami anak.
Pasalnya, pubertas bukanlah sistem satu usia untuk semua, di mana setiap gadis mulai menstruasi pada usia tertentu.
Kita harus waspada, apabila anak kita mengalami pubertas dini, yang kebanyakan terjadi sebelum usia 8 tahun.
Sebelum kita memahami pubertas dini, mari kita pahami proses pubertas yang normal.
Dilansir dari Healthshot, Konsultan Senior Ahli Endokrinologi Dr Anju Virmani punya penjelasan soal pubertas normal.
Anju menggambarkan pubertas normal sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, ditandai dengan perubahan fisik, mental dan emosional yang cepat dan kompleks.
Ini termasuk pertambahan tinggi badan, berat badan, massa otot (khususnya anak laki-laki), kekuatan tulang, kematangan seksual, perkembangan sosial dan kognitif, pemberontakan dan pemikiran mandiri, dengan implikasi bagi akademisi, keputusan karir, status sosial dan keuangan.
Hasil akhir idealnya adalah dewasa muda yang matang secara fisik, reproduktif, dan sosial.
Baca Juga: Pahami Perbedaan Pubertas dan Gangguan Mental pada Anak Remaja
Tempo pubertas dipengaruhi oleh pola pertumbuhan keluarga, kesehatan umum, nutrisi, olahraga, dan lingkungan (perkotaan/pedesaan, ketinggian, dll).
Proses pertumbuhan berlangsung selama 4-5 tahun.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Healthshots |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR