NOVA.id - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, mayoritas dari total UMKM di Indonesia—tepatnya 64,5% atau 37 juta UMKM—dikelola oleh kaum perempuan.
Ini menjadi kemajuan yang signifikan, terutama karena partisipasi perempuan tidak hanya ikut menggerakkan roda ekonomi negara, namun juga memperkuat aspek personal, relasional, dan aspek ekonomi dari setiap perempuan yang terlibat.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada Q1 2022, SIRCLO Group melakukan riset terhadap 500 pengusaha perempuan di seluruh Indonesia untuk menangkap lanskap demografi, karakteristik, tantangan, hingga kebutuhan para womenpreneur atau pelaku bisnis wanita.
Berikut ini merupakan beberapa temuan menarik dari survey tersebut:
● Mayoritas womenpreneur (65%) adalah reseller yang usia bisnisnya berkisar antara 1 hingga 2 tahun.
● Mayoritas womenpreneur menjalankan tipe usaha mikro, dimana lebih dari setengah (56%) menjalankan usahanya sendiri tanpa karyawan, 26% memiliki 1-2 karyawan, dan 10% memiliki 3-5 karyawan.
● Sebagian besar usaha yang dijalankan womenpreneur termasuk di bidang fesyen (32%), kuliner (27%), ritel (26%), kecantikan (17%), dan beberapa usaha lainnya di bidang kesehatan, kerajinan, pendidikan agrobisnis, serta travel.
● Jenis usaha yang paling banyak dijalankan mereka adalah usaha rumahan (49%) dan sebanyak 46% tidak memiliki toko/gudang/badan usaha.
● Omzet yang diperoleh womenpreneur Indonesia sebagian besar (87%) berada di bawah 15 juta per bulan atau di bawah 200 juta setahun.
Baca Juga: Rayakan Hari Kartini, Tokopedia Dorong Kesetaraan Peluang Bagi Karyawan dan UMKM
● Menurut data, motivasi terbesar womenpreneur dalam membangun dan menjalankan usaha adalah: tidak ingin terlalu bergantung pada pasangan dalam hal finansial (52%), mencari kesibukan dan aktualisasi diri (50%), dan menambah pemasukan utama yang dirasa kurang cukup dalam memenuhi kebutuhan (44%).
Faktanya, peningkatan jumlah womenpreneur memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap penguatan pemberdayaan perempuan di Indonesia jika dilihat dari aspek: kapasitas personal, kapasitas relasional, dan kontribusi ekonomi. Secara personal, mereka lebih berani memimpin, merencanakan hidup, dan mengejar passion.
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR