NOVA.id - Sama seperti halnya tubuh, kulit juga terkadang butuh melakukan puasa atau skin fasting. Tapi, sudahkah Sahabat NOVA mengenal tentang istilah skin fasting?
Ya, istilah tersebut merupakan sebuah istilah di dunia kecantikan untuk menjaga kesehatan kulit dengan tidak memakai atau beristirahat memakai produk perawatan kulit dalam jangka waktu tertentu.
Skin fasting diyakini sebagai cara untuk memberikan jeda agar kulit dapat ‘bernapas’ setelah sebelumnya terus terkena bahan-bahan kimia dari produk skincare yang digunakan.
Hal ini juga merupakan salah satu metode alami untuk mendetoksifikasi kulit dan memungkinkan sistem penjagaan kulit dapat bekerja lebih efektif.
Dokter konsultan sekaligus Chief Cosmetic Scientific and Research Department of PT Kaizen Aesthetic Medicore, Dr. dr. Trifena, MSi (Herb. Est), MBiomed (AAM), mengatakan bahwa skin fasting ibarat sedang memulihkan keseimbangan kulit seperti semula. Dengan kata lain, kulit seakan terlahir kembali sebagaimana fungsi awalnya.
Meski manfaatnya cukup jelas, perlu diketahui bahwa melakukan skin fasting ini tentu akan menimbulkan efek yang berbeda-beda pada kulit tiap orang. Dr. Trifena menyebutkan, tanda kulit mulai membutuhkan skin fasting, yaitu ketika kulit mulai merasakan iritasi dikarenakan penggunaan suatu produk skincare tertentu atau akibat dari terlalu banyak menggunakan produk skincare.
Karena juga banyak anggapan memakai produk skincare lebih banyak, pasti akan lebih berdampak baik untuk kulit.
Namun, pernyataan tersebut ternyata tidak selalu benar. Hal tersebut bisa saja menjadi kesalahan dalam memakai skincare secara umum.
Maka dari itu, sebaiknya coba berikan istirahat atau jeda untuk kulit. Hentikan pemakaian produk skincare secara bertahap hingga Anda mengetahui skincare mana yang tidak cocok untuk kulit Sahabat NOVA.
Baca Juga: Komitmen Lindungi Masyarakat Indonesia, Allianz Sediakan Akses Asuransi yang Mudah dan Lengkap
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR