NOVA.id - Pernahkah Sahabat NOVA mengalami kuku memar?
Biasanya, kondisi memar pada kuku ini disebabkan oleh tersandung atau karena terjepit pintu.
Kuku memar memang menyakitkan dan membutuhkan waktu yang lama sampai terlihat normal kembali.
Bahkan ada beberapa kasus di mana kuku memar bisa patah.
Saat kuku kita memar, kita mungkin merasa bahwa itu bukan masalah besar.
Padahal, dilansir dari Kompas.com, memar kuku membutuhkan perhatian medis karena bisa memicu hal bahaya berikut.
1. Nyeri jangka panjang
Kuku yang memar bisa menyebabkan rasa nyeri jangka panjang.
Pasalnya, darah yang terperangkap di bawah kuku memberi tekanan pada saraf jari tangan atau kaki.
Baca Juga: Dapat Menyerap Air, Ini Rekomendasi Kuteks Halal Lokal Brand yang Miliki Banyak Warna Cantik
“Tekanan itu bisa sangat menyiksa, membuatnya sulit untuk bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari," kata pakar kedokteran keluarga Allan Capin.
Kalau sudah begitu, rasa sakit tersebut bisa ada terus sampai berminggu-minggu.
Tapi kita bisa saja lebih cepat sembuh jika kita memeriksakannya ke dokter.
“Jika kita tidak mengalirkan darah itu dalam 48 jam pertama, darah itu akan membeku.
Pembekuan menyebabkan gumpalan di bawah kuku yang berpotensi menyebabkan rasa sakit berminggu-minggu," ucapnya.
2. Kuku Patah
Capin mengatakan bahwa memar di bawah kuku menyebabkan kita bisa mengalami patah tulang.
Namun, patah tulang di jari tangan atau kaki sulit dikenali tanpa tes medis.
Fraktur yang tidak diobati bisa sembuh dengan tidak benar.
Baca Juga: Ini 5 Cara Mengobati Kuku Cantengan, Rasa Nyeri Pasti Hilang
View this post on Instagram
“Tulang yang sembuh pada posisi yang salah dapat mengganggu cara kerja jari tangan atau kaki Anda secara alami. Hal itu juga bisa menyebabkan rasa sakit jangka panjang," jelasnya.
3. Saraf bisa rusak
Memar pada kuku juga bisa meningkatkan risiko saraf rusak.
Diketahui, saraf di jari kaki bisa membantu kita berjalan dan berdiri.
Sedangkan saraf di jari tangan bisa membuat kita mengetik dan mengambil objek.
“Untuk kerusakan saraf ringan, Anda mungkin perlu istirahat dan membebat jari tangan atau kaki,” kata Capin.
Untuk kasus yang parah, kata Capin, Anda memerlukan terapi fisik atau pembedahan.
"Periksakan cedera Anda segera sehingga penyedia layanan kesehatan Anda dapat merekomendasikan langkah selanjutnya untuk perawatan," tambahnya.
Baca Juga: 5 Kepribadian di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku, Pintar hingga Perfeksionis
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR