Beberapa titik diperhatikan, bahkan titik jembatan langsung dicoret karena dirasa tidak aman.
"Dan dia memastikan titik turunnya yang ada tangga, jadi survei beberapa titik," katanya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu, dilansir Kompas.com.
Itu menunjukkan bahwa Eril tidak gegabah. Ia memantau situasi sebelum berenang di sungai.
Apalagi ia dikenal aktif berolahraga. Termasuk berenang. Bahkan ia memiliki sertifikat menyelam.
"Dari sisi kesiapan, Eril merupakan pemuda yang rajin olahraga, bisa berenang, punya sertifikat diving, punya kemampuan menilai dan mengukur arus. Sehingga hal tadi diperhatikan," jelasnya.
Tak hanya itu, Eril juga memastikan lokasi berenang dilihat dari indikatornya seperti ada wisatawan lain yang merupakan anak-anak dan lansia yang turut berenang.
"Di daerah yang digunakan untuk renang digunakan itu ada wisatawan lain. Ada lansia dan anak anak di sekitar sehingga ukurannya safety," pungkasnya.
Baca Juga: Bersama Istri, Ridwan Kamil: Mohon Doanya agar Putra Kami Ditemukan dalam Keadaan Baik
Diberitakan TribunJabar.id, Eril berada di posisi paling akhir untuk memastikan keselamatan kerabatnya yang ikut berenang.
"Kami yakin rasa tanggung jawab beliau dan insting beliau yang memutuskan mengambil posisi paling belakang karena ingin memastikan semua dalam posisi safety," ungkap Elpi, Sabtu.
Namun, debit air yang cenderung tinggi membuat kondisi arus lebih besar dari biasanya.
"Karena berdasarkan informasi keluarga, kebetulan di hari itu debit air relatif lebih tinggi dari hari sekarang."
"Itu yang mungkin ada situasi yang qodarullah di luar jangkauan ukuran manusia yang bisa diantisipasi," terang Elpi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Terseret Arus Sungai di Swiss, Eril Ambil Posisi di Belakang, Pastikan Keselamatan Keluarga dan Sebelum Terseret Arus, Putra Sulung Ridwan Kamil Larang Ibunya Ikut Berenang di Sungai Aare Swiss
KOMENTAR