NOVA.id - Luka batin dalam istilah psikologi sering disebut sebagai inner child trauma.
Sehingga luka batin bisa didefinisikan sebagai pengalaman masa lalu yang memang ada di dalam diri kita yang intens dan memang belum atau tidak ada penyelesaian yang baik.
Kondisi ini menjelaskan alasan mengapa luka batin bisa bertahan dari kecil hingga dewasa.
Lantas apa tandanya seseorang memiliki luka batin?
“Sebenarnya kalau tanda spesifik agak sulit, karena variatif sekali gejala yang dirasakan setiap orang. Kadang ada orang tertentu yang kalaupun punya luka, mungkin tidak akan menyadari sampai luka itu terpancing untuk keluar. Jadi harus ada hal yang memantik lagi dan membuatnya menunjukkan keluhan-keluhan sehingga kita sadar ada sesuatu yang salah pada diri,” ujar Andita Nathania, M.Psi, Psikolog, Psikolog Dewasa RSAB Harapan Kita.
Meski gejalanya variatif, Andita menjelaskan bahwa tanda seseorang memiliki luka batin tertampil pada tiga aspek.
Pertama, aspek emosi.
Orang yang memiliki luka batin mungkin saja jadi lebih sensitif dan lebih emosional.
Misalnya, sering menangis atau marah berlebihan pada hal yang sebenarnya sepele atau biasa saja.
Baca Juga: Inner Child, Mata Rantai yang Bisa Hancurkan masa Depan Anak
Kedua, aspek perilaku.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR