Kalau kita terus menerus begitu, anak akan mengabaikan kita. Simpan instruksi untuk masalah yang paling penting sehingga kita akan didengar.
Baca Juga: Soal Pola Asuh, Shandy Aulia: Aku Enggak Pengin Sesama Ibu Saling Membanding-bandingkan
8. Tidak memberikan pilihan
Orang tua yang ketat lebih sering memberikan perintah daripada menawarkan pilihan kepada anak.
9. Tidak membiarkan anak menggunakan caranya
Strict parent terkadang memaksa anak-anak melakukan segala sesuatu dengan cara tertentu. Meskipun ada saatnya anak-anak membutuhkan instruksi orang dewasa, penting untuk memberikan fleksibilitas dan kreativitas.
10. Memuji hasil daripada usaha
Strict parents biasanya tidak memberikan banyak pujian. Mereka menyimpan afirmasi untuk kesempurnaan, bukan usaha.
Jika kita hanya memuji anak karena mendapat nilai 100 dalam ujian, atau karena mencetak gol terbanyak dalam permainan, anak mungkin berpikir bahwa cinta dari kita bergantung pada pencapaian tinggi.
11. Membuat ancaman
Strict parents membuat ancaman yang keterlaluan secara teratur. Mereka sering mengatakan hal-hal seperti, “Bersihkan kamarmu sekarang atau aku akan membuang semua mainanmu ke tempat sampah!”.
Baca Juga: Otoriter Hingga Demokratis, Yuk! Kenali 4 Gaya Pengasuhan Anak
View this post on Instagram
12. Fokusnya selalu belajar
Orang tua yang ketat sering kali mengubah setiap aktivitas menjadi semacam pelajaran wajib.
Anak-anak tidak dapat mewarnai gambar tanpa ditanyai tentang warna mereka, atau mereka tidak dapat bermain dengan rumah boneka kecuali mereka terus-menerus diingatkan tentang penempatan furnitur yang tepat.
Padahal, bermain itu sendiri memberikan kesempatan untuk imajinasi dan kreativitas, serta dapat menjadi pelarian yang hebat dari struktur dan rutinitas normal.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Verywell Family,Medicine Net |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Presi |
KOMENTAR