“Saya menyadari semakin banyak yang ingin mengapresiasi cerita-cerita horor saya, bahkan ada yang ingin mengadaptasinya ke dalam bentuk materi lain dengan imbalan, jadi akhirnya saya mencari platform yang bisa mewadahi penulis dan pembaca untuk saling mendukung,” ujar Dio.
“Pada saat itu akhirnya menemukan KaryaKarsa yang menyediakan ruang yang nyaman untuk penggemar saya menikmati cerita-cerita horor saya dengan format e-book, sekaligus memberikan tanggapan, dukungan, bahkan memberikan apresiasi yang layak,” lanjut Dio.
Selama setahun berkarya di KaryaKarsa, Dio memperluas jagad cerita horornya dan mulai mengembangkan “Jagad Segoro Demit”.
Cerita-cerita yang ditulis Dio pada ruang baru ini semakin memancing rasa penasaran penggemarnya, maka tak ayal jika karya-karya Dio beberapa kali masuk ke jajaran 10 karya teratas di KaryaKarsa.
Dua karyanya yang berjudul “Getih Ireng Abdi Lelembut” dan “Setra Gandamayit” - yang bisa dibaca di KaryaKarsa- terpantau paling banyak dinantikan oleh penggemarnya, bahkan mereka banyak memberikan tanggapan, membahas bagian-bagian yang seru, hingga penasaran ingin berjumpa dengan tokoh utama cerita tersebut.
Di sini Dio melihat potensi yang semakin luas yang memberikan kemungkinan karya-karya tulisannya untuk dapat diadaptasi ke dalam format lain, seperti audio, visual, komik, atau layar lebar, sehingga dinikmati oleh lebih banyak orang.
Baca Juga: Profil Ale, Sosok Pencetus Citayam Fashion Week, Berawal dari Iseng
Dirinya juga merasa membutuhkan ruang lingkup yang tidak hanya bisa menghubungkan penulis dengan pembaca dan menjadi jalur apresiasi, namun juga yang bisa membantunya untuk terus berkembang dan berdaya sebagai seorang storyteller.
Sebagai rumah bagi para storyteller, Dio merasa KaryaKarsa bisa memfasilitasi semua itu, karena memiliki program pemberdayaan yang menyeluruh, seperti pelatihan berkala untuk peningkatan skill, membantu proses adaptasi alih format, menghubungkan dengan rumah-rumah produksi dan penerbit, dan salah satu yang terpenting, yaitu membantu pengurusan hak cipta karya-karyanya.
Melalui program-program pemberdayaan KaryaKarsa inilah akhirnya Dio mampu mewujudkan potensi berkarya yang dicita-citakan.
Baru-baru ini, karya Dio “Jagad Segoro Demit” akan diadaptasi menjadi format audio oleh Noice, partner IP management KaryaKarsa, dan format film oleh salah satu rumah produksi, serta “Gending Pencabut Nyawa” telah diadaptasi menjadi format novel oleh salah satu penerbit besar Indonesia.
Kesuksesan yang diperoleh dari apresiasi penggemar Dio melalui KaryaKarsa lambat laun bisa melampaui penghasilan utama dari perusahaan di mana ia bekerja.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR