Lantas apa itu penyakit empty sella syndrome itu?
Melansir Kompas.com, empty sella syndrome merupakan kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.
Secara normal, kelenjar hipofisis ada pada bagian depan dari dasar tengkorak.
Kelenjar tersebut berukuran sebesar kacang polong yang terletak di bagian bawah otak.
Hal ini diungkapkan oleh okter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta Timur, dr Viola Maharani Sp.S.
Baca Juga: Jelang Pengobatan ke Singapura, Sarwendah Siapkan Ketiga Anaknya agar Lebih Mandiri
Kelenjar hipofisis ini berguna untuk menghasilkan hormon penting bagi metabolisme tubuh.
Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.
Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendalikan fungsi kelenjar endokrin lainnya. Selain itu, juga berfungsi untuk merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.
Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka tidak dapat memproduksi satu atau lebih hormon dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.
Penyakit ini disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya. Misal, jika pasien memiliki penyebab dasar penyakitnya infeksi atau tumor, maka dokter tentu akan mengatasi atau menangani masalah utama penyebabnya itu.
Selanjutnya, pasien juga akan diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome ini.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Penyakit Baru Ruben Onsu Terdeteksi Kala di Singapura, Ayah Betrand Peto Beber ke Ayu Ting Ting Cs
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR