Artikel ini diolah dari karya tulis dr Nisa Fathoni, SpOG.
Nova.ID – Kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para ibu yang sedang mendambakan buah hati. Oleh karena itu, kehamilan harus dipersiapkan dengan baik agar ibu dan bayi dipastikan sehat, baik saat masa kehamilan maupun pascamelahirkan.
Seperti diketahui, 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak dimulai sejak masa kehamilan. Pada periode emas tersebut, otak bayi mengalami perkembangan pesat sehingga pola pengasuhan di masa ini akan memengaruhi kehidupan bayi hingga ia bertumbuh dewasa.
Oleh sebab itu, para ibu hamil diimbau untuk menjaga kesehatan hingga mempersiapkan persalinan yang nyaman agar buah hatinya lahir dalam kondisi sehat serta dapat berkembang secara optimal.
Namun, bagaimana jika kehamilan terjadi di luar rencana? Misalnya, Anda masih ingin menunda kehamilan karena jarak kelahiran dengan anak sebelumnya masih terlalu dekat.
Baca Juga: Tekan Angka Pernikahan Dini di Masa Pandemi, Pemerintah Kuatkan Program Keluarga Berencana
Anda juga mungkin pernah mengalami komplikasi saat persalinan, seperti pernah menjalani operasi sesar sebanyak tiga kali atau memiliki riwayat hipertensi, sehingga membutuhkan persiapan fisik yang lebih matang.
Kurangnya kesiapan ibu dalam menyambut kehamilan dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi, bahkan menimbulkan komplikasi selama kehamilan.
Penyebab kehamilan di luar rencana
Ada banyak faktor yang memungkinkan terjadinya kehamilan di luar rencana, mulai dari hubungan seksual yang dilakukan secara terpaksa tanpa pengaman hingga kejadian tak terduga saat sedang berhubungan seksual.
Sebagian pasangan kerap sengaja melakukan teknik ejakulasi di luar vagina atau withdrawal method saat berhubungan seksual, dengan harapan cara ini “aman” dan tidak menyebabkan kehamilan.
Baca Juga: Dokter Jelaskan Faktor dan Risiko Keguguran pada Ibu Hamil, Ayah Juga Punya Peran lo
Penulis | : | dr Nisa Fathoni, Sp OG |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR