View this post on Instagram
Secara risiko kerusakan, ada beberapa, yakni water hammer, sistem kelistrikan bermasalah, maupun interior berjamur.
"Banjir 50 cm atau lebih air bisa saja sudah masuk ke kabin. Poin pemeriksaan dan standar operasional prosedur (SOP) penanganan mobil korban banjir di mulai sektor mesin, kelistrikan, dan interior. Nanti akan kita cek semuanya, dan analisa dampak kerusakan," ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (09/10).
Pada sektor mesin, Bambang mengatakan, nomor satu yaitu pergantian oli. Air yang terhisap masuk ruang bakar bisa merusak komponen mesin seperti piston, ring piston, dan klep.
Water hammer dampaknya fatal, piston bisa bengkok dan blok mesin pecah. Biayanya pun akan semakin membengkak, lantaran harus ganti segelondong blok mesin.
"Oli ganti full termasuk filter, nanti kita tap sampai habis dan di pastikan tidak ada air masuk ke ruang bakar," kata dia.
Selanjutnya sektor kelistrikan mobil akan dibersihkan dan dikeringkan supaya tak berisiko mengalami korsleting.
Hal itu berlaku untuk kelistrikan mesin dan interior jika mobil terendam sampai kabin.
"Kabel kita cek semuanya, jangan sampai jadi biang kerok masalah kemudian hari. Mulai kabel pengapian, sekitar ECU akan di cek detail," ujar Bambang.
Selain cek semua komponen, pembersihan total sampai interior supaya kembali bersih, sisa air dan lumpur di sela-sela lantai lama-kelamaan bisa membuat mobil berkarat.
"Lumpur atau kotoran yang masuk kan bisa menyebabkan karat, nanti diberikan treatment khusus. Jok, karpet, dan dashboard dibongkar biar bekas air bisa bersih," tambahnya.
Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Rumah Setelah Banjir, Bisa Cegah Bahaya Datang
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mobil Jadi Korban Banjir, 3 Bagian Ini yang Harus Segera Diperiksa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Presi |
KOMENTAR