NOVA.id - Masalah tulang belakang bukan hanya dialami oleh orang lanjut usia saja.
Kita yang masih di usia produktif pun kerap mengalami berbagai masalah tulang belakang, bahkan bisa sampai membutuhkan prosedur operasi.
Sayangnya, operasi masalah tulang belakang dengan cara konvensional kadang cukup sulit dilakukan dan banyak risikonya.
Beruntung di zaman yang modern dan digital ini banyak inovasi lahir, termasuk inovasi di dunia kesehatan, khususnya dalam penanganan masalah tulang belakang.
Salah satu terobosan terbarunya yakni dengan hadirnya Robotic Navigation Spine Surgery dalam prosedur bedah tulang terutama di Asia Tenggara.
Robotic Navigation Spine Surgery atau Robot Assisted Spine Surgery adalah suatu tindakan pembedahan yang menggunakan teknologi lengan robot dalam melakukan operasi pada tulang belakang.
Menariknya, teknologi ini baru pertama ada di Indonesia, dan diluncurkan dengan nama ROBBIN (Robot Bintaro) oleh RS Premier Bintaro (RSPB) pada tanggal 12 Oktober 2022 saat puncak perayaan HUT RSPB Ke-24.
"Robotic Navigation Spine Surgery di rumah sakit kami telah terintegrasi dengan CT scan 256 slices, C-Arm dan di-support dengan tekhnologi MRI 3 Tesla. Sebelumnya operasi tulang belakang memakan waktu 8 jam, namun dengan menggunakan Robbin dapat dipangkas menjadi 2 jam," ungkap dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, CEO RSPB.
Cara Kerja
Baca Juga: Dengan Bedah Tulang Belakang Minim Invasif, Tak Lagi Khawatir Operasi
Menurut dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT K-Spine., dokter spesialis tulang belakang di RSPB, pada umumnya seorang dokter orthopaedi melakukan pemasangan implant pada tulang belakang dengan cara ‘free hand' (konvesional).
Cara ini mengandalkan pengetahuan anatomi tulang belakang dan dengan bantuan x-ray.
Dokter orthopaedi yang melakukan tindakan operasai wajib menjaga stabilitas tangannya ketika melakukan pemasangan implant melalui koridor yang sangat sempit dekat dengan struktur-struktur penting seperti saraf dan pembuluh darah.
Pemasangan implant dengan cara ‘free hand’ ini sebetulnya dapat dilakukan dengan aman, tetapi operasi tulang belakang dengan durasi yang cukup lama dapat menyebabkan seorang dokter kelelahan baik secara fisik maupun mental.
Maka hadirlah Robotic Navigation Spine Surgery.
“Robot yang digunakan pada operasi tulang belakang ini dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang kali dengan ketahanan yang sangat tinggi tanpa mengurangi performa dan mengurangi risiko human error karena kelelahan sehingga akan meningkatkan hasil operasi pada pasien. Operasi dengan robot diawali dengan perencanaan pada mesin robot untuk menentukan arah dan posisi implant sehingga penempatan implant menjadi sangat-sangat akurat dengan tingkat akurasi 99 persen,” jelas dr. Asrafi saat ditemui di HUT RSPB.
Namun, bukan berarti tobot menggantikan peran dokter dalam tindakan operasi, ya.
Jika diibaratkan mengendarai mobil, Robot Navigasi atau Robbin hanya bertindak sebagai pemberi arah petanya.
Sementara, agar mobil bisa jalan dan sampai tujuan, tetap ada dokter yang bertindak sebagai pengemudi dengan mengikuti arah peta.
Lalu, penyakit tulang belakang apa saja yang bisa dilakukan prosedur operasi dengan robot navigasi?
“Operasi kasus-kasus kompleks dengan perubahan struktur anatomi normal menjadi sangat mungkin dilakukan dengan menggunakan teknologi robot. Contoh kasus yang sulit dilakukan tanpa robot antara lain adalah scoliosis berat, rheumatoid arthritis pada tulang leher, penyakit degenerative berat pada tulang belakang dan pergeseran tulang derajat 3-4. Selain akurasi, penggunaan robot juga dapat meminimalisir dosis radiasi baik pada pasien, dokter dan staf kamar operasi,” pungkas dr. Asrafi.
Jadi, itulah cara kerja robot navigasi untuk penanganan masalah tulang belakang, yang baru diluncurkan Fumah Sakit Premier Bintaro dengan nama ROBBIN.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR