NOVA.id - Kunjungan delegasi bisnis Republik Sudan ke pabrik kedua PT Oneject Indonesia (Oneject) selaku sister company PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dimaknai sebagai dua hal positif.
Pertama, kunjungan delegasi Sudan yang difasilitasi oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, menjadi bukti Oneject menjadi salah satu mitra pemerintah di bidang pengadaan alat-alat kesehatan (alkes).
Oneject dipilih sebagai showcase (ajang pamer) memperlihatkan keunggulan Indonesia sebagai produsen alat kesehatan, khususnya untuk produk jarum suntik sekali pakai.
Yang kedua, hal tersebut menunjukkan juga produk alkes Indonesia mampu bersaing di pasaran ekspor, sehingga sejumlah negara mulai tertarik bekerjasama dengan Indonesia dalam hal pengadaan alkes di negaranya.
Demikian menurut CEO PT Oneject Indonesia Jahja T. Tjahjana di Jakarta akhir pekan lalu, usai kunjungan delegasi Sudan mengadakan tur di pabrik kedua Oneject Indonesia yang berlokasi di Cikarang – Bekasi, Jawa Barat.
Oneject merupakan produsen alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) dan Safety Needle terbesar di Asia.
Sejak tahun 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai mencanangkan penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia.
Perusahaan menerapkan teknologi Oneject Smart Syringe, yakni perpaduan antara Oneject Auto Disable Syringe dan Oneject Safety Needle.
Dalam kunjungannya ke pabrik kedua Oneject di Cikarang tersebut, delegasi Republik Sudan yang membawa 23 orang pengusaha dari berbagai bidang, menyatakan minatnya menjadi distributor dari produk-produk yang dihasilkan Oneject, khususnya untuk ADS.
Selain menyaksikan secara langsung fasilitas produksi alat kesehatan Oneject yang modern dan didukung dengan sejumlah peralatan berteknologi canggih (hi-tech), delegasi Sudan menyanggupi untuk bekerjasama di masa datang.
Pada kesempatan berbicara didampingi oleh Dirut IRRA Heru Firdausi Syarif, Jahja juga mengemukakan, selama ini produk Oneject telah diekspor ke sejumlah negara antara lain Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka, Ukraina, dan ke lembaga internasional lainnya.
Baca Juga: Terapi Akupuntur Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Dia Faktanya
KOMENTAR